Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Musibah Berlalu Kemudahan Menghampiri

23 November 2022   11:11 Diperbarui: 23 November 2022   11:19 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang warga menunjukan reruntuhan bangunan akibat guncangan gempa Cianjur. Foto: detik.net.id.

Perjalanan manusia dalam mengarungi hidup tidak semulus seperti yang dibayangkan. Memiliki pengalaman yang pahit dan masalah yang tak ada ujung. Atau tertimpa musibah berat seperti gempa bumi yang menimpa masyarakat di Cianjur, Jawa Barat.

Siapapun tidak mengetahui dan menyangka bencana tersebut bakal terjadi. Siapa pun tidak punya kekuasaan bisa memprediksi terjadinya sebuah bencana. Karena itu semua adalah rahasia Allah yang telah direncanakan jauh sebelum makhluk-makhluk diciptakan. 

Dalam nasehat Sunda disebutkan "Sagala masalah nu dongkap ayeuna, sanes kanggo ngalabuhkeun anjeun, nanging eta kanggo nguji sabaraha kuat anjeun tiasa nahana". Yang artinya, setiap masalah yang datang sekarang, bukanlah untuk menjatuhkan kalian, melainkan untuk menguji seberapa kuat kalian bisa menahannya.

Dalam ayat Alquran surat Al-Hadid, Allah SWT berfirman:


مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

"Tidak menimpa suatu musibah di bumi dan tidak pula pada diri sendiri kecuali telah tertulis dalam kitab (lauhul mahfudz) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. Al-Hadid:22).

Rasullah saw bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ، فَيَقُولُ: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَجَرَهُ اللَّهُ فِي مُصِيبَتِهِ، وَخَلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا

"Tidak ada seorang hamba yang tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun kemudian berdoa, Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibah ini dan berilah ganti atas musibah ini dengan yang lebih baik." melainkan Allah SWT memberikannya pahala atas musibah itu dan memberikan ganti yang lebih baik. (HR Ahmad)

Hadis diatas menjelaskan tentang kalimat yang diajarkan Rasulullah saw untuk diucapkan sesaat setelah tertimpa musibah. Kalimat itu menjadi obat bagi orang yang sedang tertimpa musibah, dan apabila dipahami maka dia akan terhibur karenanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun