Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kejari Nganjuk Sosialisasi Program Jamaah Sae di Ponpes Al Ubaidah

18 November 2022   06:25 Diperbarui: 18 November 2022   06:38 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kejari Nganjuk sosialisasi Jamaah Sae di Ponpes Al Ubaidah. Dokpri.

Habib melanjutkan, saat santri menimba ilmu di pondok masih punya satu tujuan yaitu agar bermanfaat bagi manusia.

"Tetapi, saat mereka terjun di tengah-tengah masyarakat mereka bisa kena virus radikalisme dan intoleransi," paparnya.

Virus radikalisme dan intoleransi, menurutnya, lebih berbahaya dari  wabah Covid-19.

"Bahkan dunia belum menemukan vaksinnya. Alhamdulillah dengan adanya jaksa masuk pesantren sebagai upaya menolong anak-anak kami dari bencana besar tersebut," tegasnya.

Habi Ubaid meminta para santri memahami hukum dan sadar hukum serta mengerti hak dan kewajiban sebagai warga negara.

"Mengerti berarti tahu hukum, sadar hukum berarti mau melaksanakan sehingga terhindar dari hukuman, tidak melanggar aturan yang ada dan mengetahui hak-haknya mendapat perlakuan yang sama di depan hukum," tuturnya.  

Kejari Nganjuk sosialisasi Jamaah Sae di Ponpes Al Ubaidah. Dokpri.
Kejari Nganjuk sosialisasi Jamaah Sae di Ponpes Al Ubaidah. Dokpri.
Di kesempatan yang sama, Jaksa Fungsional Ratrika Yuliana dan Kasi Intelijen Kejari Nganjuk Dicky Andi Firmansyah mengajak para santri agar berhati-hati dalam menyampaikan dakwahnya supaya tidak terkena hukum akibat ujaran kebencian dan intoleran.

Menurut Ratri manusia yang hidup di muka bumi ini tidak sama. Ia menegaskan, di Indonesia sendiri tidak semua manusia memeluk agama Islam.

"Jangan sampai ibadah justru menggangu orang lain, inilah pentingnya toleransi," ujarnya.

Ia menekankan, sikap toleransi harus dikedepankan dalam kehidupan untuk menghadapi perbedaan.

"Intoleransi terjadi karena seseorang atau sekelompok orang menolak praktik ibadah kelompok lain" jelasnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun