Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LDII Cimahi Silaturrahim dengan Kemenag Bahas Moderasi Beragama

7 November 2022   08:47 Diperbarui: 7 November 2022   08:53 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengurus LDII dan Kemenag Cimahi. Dokpri.

Salah satu upaya menjaga persatuan di Indonesia adalah dengan moderasi beragama sebagai strategi pemersatu bangsa di tengah kemajemukan dan heterogen masyarakat Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cimahi, DR. H Saepulloh S.Ag., MPdI saat menerima silaturahim DPD LDII Kota Comahi di kantornya, Rabu (2/11/2022). Ia mengajak LDII Kota Cimahi untuk ikut serta merawat moderasi antar umat beragama.

"Bagaimana caranya kita bisa menjaga umat, agar tetap menjaga kerukunan di tempatnya masing-masing sehingga umat nyaman beribadah," kata Saepulloh

Kedatangan pengurus LDII yang terdiri dari Ketua DPD LDII Kota Cimahi Ir. Dwi Hartono, Wakil Ketua H. Andalusia, Sekretaris Fadel Abrori, S.Pi., M.H Bendahara H. Sugiarto SH, dan Ketua Yayasan Baitul Izzah H. Angka Dwi Hadianto disambut langsung oleh DR. H Saepulloh S.Ag., MPdI didampingi Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Cimahi, H. Ahmad Fikri Firdaus, SE., MM.

Dalam kesempatan tersebut Saepulloh mengapresiasi kunjungan silaturahmi LDII. Ia berharap pertemuan ini menjadi jembatan untuk membangun kerukunan umat di Cimahi.

"Kunci moderasi yakni bisa saling menghargai dan tidak saling mencerca, sehingga menjadi kontroversial. Apalagi saat ini terpeleset satu kata bisa menjadi ribut," paparnya.

Saepulloh menyebut, program kerja di kementrian agama menitikberatkan pelaksanaan moderasi beragama agar dapat menghargai pendapat, ibadah dan perbedaan orang lain.

"Ini menunjukkan bahwa negara betul-betul hadir. Tinggal kita bagaimana menerjemahkannya dan mengaplikasikan moderasi ini," tuturnya.

Mantan Kakankemenag Kab. Majalengka ini menjelaskan, ormas Islam memiliki ciri khas masing-masing dalam mengelola organisasi. Ia berharap dinamika yang ada di tubuh organisasi bisa menjadi peluang untuk berinovasi.

"Perbedaan dalam ormas Islam itu selalu ada, baik di MUI, NU, Muhammadiyah, dan lainnya. Jadi bukan hanya di LDII saja. Anggap ini sebagai inovasi dan perbaikan, tantangan yang menjadi sebuah peluang. Biarkan dinamika berkembang," urainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun