Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... .

Bukan anak Presiden, hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelatihan Jurnalistik LDII Aceh Dorong Publikasi yang Lebih Faktual

13 Oktober 2025   12:14 Diperbarui: 13 Oktober 2025   12:14 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua DPP LDII Rulli Kuswahyudi memaparkan etika media sosial di pelatihan jurnalistik DPW LDII Provinsi Aceh, pada Sabtu (11/10). Foto: Faqih/LINES.

Banda Aceh (12/10). Kebenaran di media sosial kini sering kali bergantung pada persepsi publik, bukan lagi pada fakta. Fenomena yang dikenal sebagai post truth inilah yang dinilai Ketua DPP LDII, Rulli Kuswahyudi, sebagai tantangan besar di era media baru.

Dalam sambutannya pada Pelatihan Jurnalistik Mahir Dasar yang digelar di Masjid Al Mukmin, Banda Aceh, Jumat (10/10/2025), Rulli menegaskan kondisi ini bisa menjadi ancaman sekaligus peluang bagi LDII dalam menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat.

"Media sosial adalah ruang terbuka di mana opini dapat membentuk persepsi publik. LDII bisa saja dirugikan oleh opini negatif jika kita tidak aktif mengelola informasi," ujar Rulli di hadapan 85 peserta dari 12 kabupaten dan kota di Aceh.

Rulli mengungkapkan, LDII sudah memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional sejak tahun 1972. Namun, minimnya publikasi membuat banyak pihak belum mengetahui kiprah organisasi tersebut. Karena itu, ia berharap para peserta dapat menjadi generasi yang mampu menyampaikan informasi sesuai fakta dan mengoreksi narasi keliru tentang LDII.

"Pelatihan ini bertujuan melahirkan kader muda LDII yang bisa menulis dengan benar, berbasis data, dan tidak mudah terbawa arus informasi palsu," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPW LDII Aceh sekaligus Ketua Panitia Pelatihan, Diky Agung Setiawan menjelaskan, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kemampuan publikasi di lingkungan LDII. Ia mengakui, publikasi kegiatan LDII selama ini masih terbatas akibat kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian jurnalistik.

"Kegiatan LDII sangat banyak, tapi jarang terekspos. Melalui pelatihan ini kami berharap publikasi bisa meningkat agar masyarakat lebih mengenal LDII sebagai ormas Islam yang membawa nilai rahmatan lil alamin," kata Diky.

Diky juga menuturkan, seluruh peserta nantinya akan tergabung dalam LDII News Network (LINES) di bawah koordinasi Biro Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM) DPW LDII Aceh. "Mereka akan mendapat surat keputusan agar lebih mudah menjalankan tugas peliputan di daerah masing-masing," jelasnya.

Salah satu peserta dari Banda Aceh, Syakila Ulya Nasri, mengatakan pelatihan ini memberikan pengalaman baru. Menurutnya, pelatihan semacam ini jarang diadakan di lingkungan LDII dan umumnya hanya didapat di bangku kuliah.

"Selama ini kami lebih sering belajar menulis opini, bukan berita. Pelatihan ini membantu kami memahami cara menulis jurnalistik yang baik," ujar Syakila. Ia berharap kemampuan yang diperoleh bisa dimanfaatkan untuk memperluas publikasi kegiatan LDII di Aceh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun