Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... .

Bukan anak Presiden, hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Final Liga Europa Jadi Penyelamat MU dan Tottenham

20 Mei 2025   17:36 Diperbarui: 20 Mei 2025   17:36 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Final Liga Europa Jadi Penyelamat MU dan Tottenham. Foto: AP/Dave Thompson.

Musim 2024/2025 menjadi mimpi buruk bagi dua klub besar Inggris: Manchester United dan Tottenham Hotspur. Bukan hanya gagal bersaing di papan atas, mereka justru nyaris terdegradasi. Posisi ke-16 dan ke-17 di klasemen Liga Inggris tentu mencoreng reputasi dan menimbulkan dampak serius, terutama dalam sisi keuangan.

Di tengah keterpurukan ini, Liga Europa datang bak pelampung penyelamat. Final yang mempertemukan keduanya di San Mames pada Kamis (22/5) bukan hanya soal gengsi atau piala, melainkan pertaruhan besar untuk eksistensi finansial dan reputasi.

Juara Liga Europa tidak hanya membawa kebanggaan. Menurut laporan BBC, hadiah sebesar 70 juta pounds telah disiapkan untuk sang juara. Angka ini bisa menjadi darah segar untuk klub-klub yang tengah berdarah-darah secara keuangan seperti MU dan Spurs.

Tak hanya hadiah langsung, sang juara juga mendapat tiket otomatis ke Liga Champions musim depan. Ini adalah celah besar bagi dua tim yang gagal lolos lewat jalur liga domestik. Sebab, keikutsertaan di Liga Champions membuka keran pemasukan yang jauh lebih besar.

Sebagai gambaran, Manchester United musim lalu tetap mampu mengantongi 52 juta pounds dari Liga Champions meski hanya sampai fase grup. Bila mampu melangkah lebih jauh, potensi pendapatan bisa menembus 100 juta pounds, menurut analis finansial sepak bola Kieran Maguire.

Keterlibatan di Liga Champions juga punya efek domino. Nilai jual klub meningkat, sponsor berdatangan, dan daya tawar di bursa transfer pun menguat. Ini adalah jalan pintas yang sangat dibutuhkan MU dan Tottenham saat ini.

Tanpa trofi Liga Europa dan tanpa tiket Liga Champions, musim depan bisa menjadi neraka finansial. Kegagalan di liga domestik telah mengurangi daya tarik mereka di mata sponsor dan investor. Satu-satunya cara memulihkan citra adalah melalui kejayaan di Eropa.

Final ini pun bukan sekadar pertandingan, tetapi medan perang eksistensial. Gagal menjadi juara berarti kegagalan total musim ini—tanpa trofi, tanpa Liga Champions, dan tanpa pemasukan besar. Maka tak heran jika final nanti diprediksi berlangsung sangat keras dan emosional.

Tottenham dan MU memang dikenal sebagai tim dengan basis fans besar dan pemasukan stabil. Namun performa buruk musim ini mengguncang semua lini. Ketika pendapatan dari tiket menurun dan performa di liga amburadul, hanya kompetisi Eropa yang bisa menjadi penyelamat.

Di luar angka-angka yang disebut, juara Liga Europa bisa menjadi titik balik psikologis. Para pemain, staf, hingga fans sangat butuh kemenangan sebagai obat luka yang menganga selama satu musim penuh. Trofi ini bisa menjadi simbol kebangkitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun