![Steam and Schemes [4]](https://assets-a1.kompasiana.com/statics/2019_kompasiana/desktop/images/headline-blank-vsmall.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Pada Minggu (12/11), Stamford Bridge menjadi saksi pertandingan Chelsea vs Manchester City. Meski City unggul tiga kali, pertandingan berakhir imbang 4-4. Rodri, pemain tengah Manchester City, mengakui bahwa timnya tidak tampil optimal.
Erling Haaland membuka skor melalui gol penalti, diikuti dua gol dari Thiago Silva dan Raheem Sterling yang membuat Chelsea membalikkan keunggulan. Sebelum turun minum, Manuel Akanji berhasil menyamakan kedudukan.
Setelah jeda, Haaland kembali membawa City unggul, tetapi Nicolas Jackson mencetak gol penyama kedudukan. Rodri berhasil mencetak gol untuk City, namun gol penalti dari Cole Palmer membuat pertandingan berakhir imbang.
Meskipun hasilnya imbang, Manchester City masih memimpin klasemen Liga Inggris dengan 28 poin, unggul satu angka dari Liverpool dan Arsenal. Namun, ini adalah kali pertama sejak September 2020 City kebobolan paling tidak empat gol dalam satu pertandingan.
Kami merasa sedikit kelelahan. Pertandingan seperti ini sulit, terutama melawan Chelsea yang memiliki pemain-pemain hebat. Performa kami tidak optimal, dan sebagai individu, kami perlu lebih baik. Kebobolan empat gol bukan hal yang biasa bagi kami."
Rasanya kami sedikit lelah. Pertandingan semacam ini memang menantang, terutama saat berhadapan dengan Chelsea yang memiliki pemain-pemain berkualitas, kata Rodri dikutip dari Sky Sports.
Level Chelsea telah meningkat, dan kami sadar bahwa pertandingan ini bukanlah penampilan terbaik kami. Secara individu, kami perlu melakukan sedikit lebih baik, kebobolan empat gol bukanlah sesuatu yang biasa terjadi bagi tim kami, ujar Rodri.
Kami terus mengejar, meski kadang-kadang situasinya memang seperti ini, di mana Anda harus berhasil mencetak gol ke gawang lawan. Tetapi, kami sadar bahwa masih ada beberapa kesalahan yang perlu diperbaiki, lanjut Rodri.
Menurutku, kami tampil sesuai keinginan mereka. Mereka lebih unggul dalam transisi cepat, lebih cepat dan lebih kuat. Gaya permainan kami berbeda, dan kami mencoba untuk tetap memainkan permainan kami, tetapi rasanya kami menghadapi kesulitan, tambah Rodri.
