Mohon tunggu...
Muklis Tain
Muklis Tain Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Fuqaha' Abad Modern

21 April 2017   12:45 Diperbarui: 21 April 2017   23:00 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kajen__K.H. Sahal mahfudz adalah merupakan ulama’ yang sangat alim dan bersahaja, beliau adalah ulama’ besar dalam bidang fiqih, serta beliau juga seorang yang aktif dalam beberapa organisasi. Beiau berasal dari Kajen Pati, Jawa Tengah. Beliau lahir di Desa Kajen, Pati, Jawa Tengah, tepatnya pada tangaal 17 Desember 1937, beliau adalah putra KH. Mahfud Salam dan masih keturunan KH. Ahmad Mutamakin. Dalam perjalanan beliau mendalami ilmu agama, beliau banyak belajar ilmu agama pada ayah dan kakeknya sendiri.

Beliau memulai pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah mulai tahun 1943 dan tamat pada tahun 1949, lalu beliau melanjutkan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah pada tahun 1950 dan tamat pada tahun 1953 di Perguruan Islam Mathaliul Falah, Kajen, Pati. Setelah beberapa tahun belajar di daerahnya sendiri, lalu beliau KH. Sahal Mahfudz melanjutkan pendidikannya untuk mendalami ilmu agama ke daerah lain, pada akhirnya beliau nyantri ke Pesantren Bendo, Pare, Kediri, Jawa Timur di bawah asuhan Kiai Muhajir. Disini Kyai Sahal mendalami mengenai keilmuan tasawuf dan fiqih termasuk kitab yang dikajinya adalah Ihya Ulumuddin, Mahalli, Fathul Wahab, Fathul Mu’in, Bajuri, Taqrib, Sulamut Taufiq, Sullam Safinah, Sullamul Munajat dan kitab-kitab kecil lainnya. Beliau tidak lantas merasa puas dalam mendalami ilmu agama di pondok pesantren bendo, pare, Kediri, jawa timur disini beliau melanjutkan tholabul ilminya untuk mndalami ilmu agama di pesantren Sarang, Rembang, di bawah bimbingan Kiai Zubair pada tahun 1957 sampai pada tahun 1960. Dibawah bimbingan Kiai Zubair, Kyai Sahal mengaji pada Kyai Zubair tentang ushul fiqih, qawa’id fiqh dan balaghah. Dan kepada Kyai Ahmad beliau mengaji tentang Hikam. Kitab yang dipelajari waktu di Sarang antara lain, Jam’ul Jawami dan Uqudul Juman, Tafsir Baidlowi tidak sampai khatam, Lubbabun Nuqul sampai khatam, Manhaju Dzawin Nazhar karangan Syekh Mahfudz At-Tarmasi dan lain-lain.

Setelah selama tiga tahun beliau belajar dengan Kiai Zubair dan Kyai Ahmad. Pada pertengahan tahun 1960-an, K.H Sahal Mahfudz belajar ke Mekkah, beliau disini pada awalnya adalah tertarik melihat isi kitab karangan dari Syeh Yasin Al-Fadani Al-Makki, dari situlah beliau berkeinginan untuk belajar secara langsung dengan Syeh Yasin Al-Fadani Al-Makkit, setelah itu lalu beliau berangkat ke mekkah untuk belajar ilmu agama di bawah bimbingan secara langsung Syaikh Yasin Al-Fadani Al-Makki. Sementara itu, pendidikan umumnya hanya diperoleh dari kursus ilmu umum di Kajen pada tahun 1951 hingga tahun1953.

Dari sini tentunya kita dapat memahami bahwa hampir seluruh hidup Kiai Sahal berkaitan dengan pesantren dalam masalah pendidikannya. Setelah beliau belajar ilmu agama dipesantren yang pernah beliau singgahi pada tahun 1958 hingga tahun 1961 Kiai Sahal sudah menjadi guru di Pesantren Sarang, Rembang tahun 1966 sampai tahun 1970, dan beliau juga menjadi Dosen pada kuliah Takhassus Fikih di Kajen, pada tahun 1974 hingga tahun 1976 beliau menjadi Dosen di Fakultas Tarbiyah UNCOK (Universitas Cokro Aminoto), Pati, pada tahun 1982 hingga tahun 1985 menjadi dosen di Fak. Syariah IAIN Walisongo Semarang, sejak 1989-2014 beliau menjadi Rektor Universitas Islam Nahdlatul Ulama’ (UNISNU) Jepara. Kemudian pada tahun 2003 beliau memperoleh gelar Doctor Honoris Causa (DRHC) dari Universitas Islam Negeri Jakarta, karena keilmuannya dalam ilmu fikih, dari sisnilah beliau dikenal sebagai ahli fiqih abad modern.

Selain itu pada tahun 1988-1990 beliau menjadi Kolomnis tetap di Majalah AULA, sedangkan mulai 1991 menjadi Kolomnis tetap di Harian Suara Merdeka (Jateng). Kiai Sahal juga aktif di organisasi massa keagamaan, pertama-tama di NU sebagai Katib Syuriah Partai NU Cabang Pati pada 1967-1975, sampai kemudian dia menduduki jabatan tertinggi dalam organisasi ini, yakni sebagai Rais Am Syuriah PBNU Muktamar NU ke 31 di Donohudan Solo untuk periode 1999-2004. Dalam waktu yang hampir bersamaan dia terpilih menjadi Ketua Umum MUI Pusat untuk periode 2000-2005. Dalam posisinya sebagai Ketua Umum MUI ini dia secara ex officio menjadi Ketua Dewan Syari'ah Nasional (DSN), sebuah lembaga yang berfungsi memberikan fatwa, kontrol dan rekomendasi tentang produk-produk lembaga keuangan syariah dan lembaga bisnis syari'ah.

Meski beliau memiliki kesibukan sebagai Rais'Am NU dan Ketua Umum MUI serta sebagai Rektor UNISNU, beliau tetap menjadi pengasuh pesantren Maslakul Huda Putra serta direktur Perguruan Islam Mathali’ul Falahdi Kajen, Pati.

Pengalaman Kiai Sahal Mahfudz ialah beliau mendapatkan banyak kepercayaan untuk melakukan studi banding keluar negeri diantaranya ialah sebagai berikut Philipina dan Korea Selatan (1983), Srilangka dan Malaysia (1984), Arab Saudi (1987), Kairo mesir, Malaysia, Thailand Beijing (1987),

Kiai Sahal termasuk salah satu dari sedikit Kiai yang rajin menulis, sebuah tradisi yang langka terutama di lingkungan Kiai NU. Ratusan risalah (makalah) dan buku telah ditulisoleh beliau yang menghasilkan 107 macam tulisan, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Arab. Sebagian karya-karya tersebut dikumpulkan dalam buku berjudul Nuansa Fikih Sosial (Yogyakarta: LKiS, 1994), Pesantren Mencari Makna, (Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999), Telaah Fikih Sosial, (Semarang: Suara Merdeka, 1997), dam masih banyak lagi karya beliau yang lainnya.

Berikut ini merupakan beberapa kitab karya Prof. DR (HC). K.H Sahal Mahfudz, MA.

dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
dok.pribadi
foto-0002-58f99bd92a7a61126a8865f3.jpg
foto-0002-58f99bd92a7a61126a8865f3.jpg
#Mukhlis____An___Naatiq

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun