Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.PdÂ
" Hadapilah hari ini, Karena hari ini nyata, besok adalah angan- angan sedangkan kemarin adalah Mimpi" Â Mahatma GhandiÂ
Semester genap Tahun Pelajaran 2023/2024 akan segera berlangsung. Â Siswa dan guru mulai balik dari liburan panjang menyambut Natal dan Tahun Baru. Banyak cerita, pengalaman, dan pengetahuan baru yang didapat selama liburan. Para guru sepulang liburan panjang juga mulai berbenah untuk menghadapi tugas rutinitas sebagai pengabdi tanpa koma.
Sesuai dengan kutipan pada pembuka artikel ini bahwa, manusia yang beruntung adalah manusia yang selalu melakukan perubahan. Perubahan merupakan sebuah usaha dilakukan manusia menuju ke arah yang lebih baik. Dalam konsep teknologi perubahan ini sering disebut dengan restorasiÂ
Di jepang, perubahan  di bidang apa saja sering disebut dengan "Restorasi Meiji "Bangsa Jepang dikenal bangsa yang berani melakukan perubahan terhadap apa saja,  baik berhubungan dengan teknologi , maupun pendidikan.Â
Sebagai contoh "Mobil Ford"Â yang terkenal saat ini sebagai mobil mewah itu dibuat oleh negara Amerika. Semua konsumen menganggap bahwa mobil tersebut berasal dari Jepang. Rupanya setelah dikaji lebih dalam mobil tersebut dibeli oleh Jepang . Setelah dibeli kemudian dilakukan restorasi atau diubah.Â
Perubahan yang diberikan sesuai dengan keinginan konsumen yang menjadi tujuan pemasaran Jepang.  Ada nilai kreativitas tinggi yang diberikan Jepang terhadap  produk tersebut. Akhirnya, mobil mewah dengan merek Ford ini tampil elegan dan bergaya menjadi produk andalan jepang.Â
Begitulah sebuah analogi yang dapat diberikan kepada guru yang menjadi tulang punggung pembelajaran pada ruang -ruang bersekat di sekolah. Apakah dalam bidang pembelajaran hal yang dianalogikan di atas bisa diterapkan dalam dunia pendidikan? Terutama pada saat masuk semester baru, materi baru dan suasana di Tahun Baru. Â
Hal utama yang perlu dimiliki oleh setiap guru adalah adanya keinginan untuk berubah. Berubah yang dimaksud adalah berubah menjadi guru yang mengembangkan pembelajaran dengan model -model yang inovatif, kritis, kolaboratif , dan kreatif.Â
Kemudian dalam rangka menyambut Tahun Baru, Semester Baru dan Materi Baru pada semester genap ini, apa saja dan bagaimana trik yang disiapkan guru dalam menghadapi kondisi tersebut?
Ubah Paradigma Mengajar
Paradigma adalah sebuah pola pikir atau cara pandang yang dimiliki  terhadap suatu hal atau objek. Berkaitan dengan ini paradigma lebih diarahkan kepada bagaimana pemahaman guru selama ini dalam mengajar.Â
Pandangan tersebut tentunya mempunyai perbedaan. Perbedaan ini terjadi, karena kompetensi dan tanggung jawab yang dimiliki guru. Bagi guru yang mempunyai kompetensi di atas rata -rata ,mereka selalu siap dan mau membuat perubahan terhadap tindakan berkelanjutan. Â Biasanya setelah mengajar guru tersebut selalu melakukan refleksi.Â
Refleksi yang dimaksud adalah melihat ulang sampai apakah tujuan pembelajaran yang dicapai oleh siswa setelah pembelajaran berlangsung. Selanjutnya,  refleks tersebut akan dijadikan sebagai treatment/tindakan pada tahap mengajar selanjutnya.
Perbaikan tersebut dilakukan melalui perbandingan setelah dan sebelum proses pembelajaran berlangsung. Â Guru - guru yang mempunyai kompetensi tinggi dan telah menjadikan profesi sebagai tugas mulia tetap tampil perfek dan profesional dalam mengajarkan. Biasanya guru seperti ini setiap saat melakukan up grade terhadap dirinya.Hal inilah yang membuat guru seperti ini dinantikan dan diminati pada setiap ruang kelas.Â
Selanjutnya, ada juga guru yang tidak mau mengubah paradigma terhadap pembelajaran yang dilakukan selama ini. Mereka tidak mau keluar dari zoma nyaman.Bagi mereka, mengajar bukan sebagai seni berbagi pengetahuan kepada peserta didik. Akan tetapi, mereka menganggap bahwa mengajar itu sebagai beban.  Guru - guru seperti ini walupun sudah mengajar puluhan tahun dan berstatus Pegawai Negeri Sipil ( PNS)  tetap ingin berada di kotak aman. Â
Ada satu dialog kecil antara penulis dengan seorang guru yang sudah puluhan tahun mengajar " Bu? Mengapa tidak menggunakan model pembelajaran ini...? Pada materi...! Nampaknya itu lebih cocok Bu." Sambil penulis menjelaskan model dan materi yang dijadikan contoh. Â Seperti minyak goreng yang sedang mendidih dipercik air seketika. Mulutnya terlalu cepat menjawab dan berkilah seperti seorang professor yang menyajikan materi dalam sebuah seminar hebat.
Penulis menunduk sambil sekali- kali menghindar dari semprotan air ludah yang muncrat di sela -sela giginya yang jarang. Penulis merasa menyesal dan salah sasaran sambil terdiam mengutuk diri.
" Pak..!" Saya sudah mengajar sejak Bapak masih belajar di SMP. Semua siswa Saya sudah jadi orang hebat, Saya sudah mengajar puluhan tahun Pak!., Bapak salah orang Pak.! Bapak baru berapa tahun sih jadi guru? Sudahlah pak", Jangan Menggurui guru Pak! " Kemudian Ia terus berlalu di hadapan penulis.Â
Dari ilustrasi diatas dapat ditarik simpulan bahwa tidak setiap guru sanggup dan mau membuat perubahan dalam mengajar.. paradigma seperti di atas masih cukup banyak berlangsung di negeri ini. Ada perasaan sakit bagi dunia pendidikan Indonesia, jika pendidikan diasuh oleh guru guru yang temparamem seperti ilustrasi di atas.
Menguasai Materi dan Teknik PenyajianÂ
Mengingat ini suasana baru bertepatan Tahun Baru, semester baru dan materi baru , untuk menghadirkan sesuatu yang baru pasti bisa dilakukan.. Biasanya suatu suasana dan waktu yang baru semua berada dalam kondisi yang bersemangat. Bapak/ Ibu guru sebagai sutradara dalam kelas dituntut menguasai materi- materi terbaru yang berhubungan disiplin ilmu yang diasuh.Â
Mengajar pada generasi Z seperti sekarang ini membutuhkan sebuah motivasi dan spirit yang tinggi. Tuntutan untuk mengetahui segala perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan sebagai kewajiban.
 Sebagai guru profesional yang dijadikan role model dalam ruang kelas, Sudah seyogianya mengasah dirinya dengan kompetensi yang sesuai. Kompetensi yang dimiliki guru sekarang harus lebih tinggi dua digit dari kompetensi siswa.Â
Apabila Bapak/ Ibu guru tidak siap untuk hal tersebut, karena dipengaruhi oleh faktor luar, seperti keluarga, dan lain- lain yang sifatnya menjadi tantangan untuk mempersiapkan materi. Bapak/ Ibu guru harus menyesuaikan diri secara cepat dengan mengganti peran sebagai fasilitator.
Apabila bertindak sebagai fasilitator, seorang guru dapat tampil berkelas dengan performa yang meyakinkan siswa. Artinya ,berikan kesempatan seluas - luasnya kepada siswa untuk melakukan eksplorasi tentang materi yang dipelajari.Â
Sebagai fasilitator, yang menarik dalam bidang ini guru diminta untuk membangun komunikasi dengan siswa secara efektif. Komunikasi yang dibangun dengan mengedepankan sifat kritis, kreatif, inovatif dan kolaborasi.
Ketika menjadi fasilitator pada pembelajaran, falsafah yang dianut adalah semua komunitas belajar dipandang sama. Tidak ada satu orangpun dalam kelas tersebut pada posisi lebih tinggi dari yang lain. Namun untuk mencapai tujuan pembelajaran kolaboratif menjadi lebih penting. Guru bertindak sebagai kolaborator dan siswa sebagai perangkat kolaborasi.Â
Persiapkan Adminstrasi Pembelajaran yang MenarikÂ
Setiap pelaksanaan sudah pasti membutuhkan persiapan. Persiapan yang dilakukan harus betul - betul matang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.. Penulis meyakini bahwa, pada musim liburan sambil menyambut Tahun Baru, para guru sudah menyiapkan administrasi pembelajaran yang akan digunakan pada saat mengajar di awal semester ini.
Admistrasi pembelajaran, merupakan sebuah blue print yang berisi tentang materi, model, pendekatan, strategi, langkah pembelajaran serta tujuan yang ingin dicapai. Tentunya  adminstrasi ini merupakan turunan kurikulum yang mencakup tujuan pendidikan nasional secara universal.Â
Penyiapan administrasi ini membutuhkan strategi, baik meliputi kebutuhan peserta didik maupun tujuan dari kurikulum. Pada penjelasan di atas sudah pernah disinggung bahwa, guru adalah sesorang sutradara dalam kelas.
Apabila guru dikaitkan dengan sutradara dalam kelas ketika proses pembelajaran berlangsung. Lalu, administrasi pembelajaran yang dibuat oleh guru berfungsi sebagai naskah yang akan diperankan oleh siswa selaku subjek dalam pembelajaran.
Dalam rangka menterjemahkan admistrasi pembelajaran dalam bentuk tindakan- tindakan yang dilakukan oleh guru bersama siswa membutuh waktu penyusunan yang baik.Â
Penyusunan administrasi ini merupakan faktor utama dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Hal ini akan berdampak positif jika masih mengacu pada suasana baru, materi baru semester baru dan tentunya pada tahun baru.
Sebagai momen untuk bangkit dan melakukan sebuah terobosan baru pada bidang pendidikan. Tidak ada salahnya, jika momen Tahun Baru ini dijadikan sebagai pondasi awal dalam melakukan perubahan dalam dunia pendidikan.. Agar ini bisa berjalan secara komunal dan universal, adakala baiknya jika ide- ide yang sudah ditawarkan di atas dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu kemudian baru dishare kepada pihak lain.
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 LhokseumaweÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H