Dieng sudah lama dikenal bukan hanya sebagai dataran tinggi nan sejuk dengan pemandangan eksotis, tetapi juga sebagai salah satu kawasan panas bumi terbesar di Indonesia. Energi yang tersimpan di perut bumi Dieng menjadi modal penting dalam transisi menuju energi hijau.
Pada 28 Agustus 2025, kami dari Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) berkesempatan melakukan kunjungan ke PT Geo Dipa Energi, pengelola panas bumi di kawasan ini. Kunjungan tersebut memberi pengalaman berharga karena kami bisa melihat langsung bagaimana energi geothermal diolah menjadi listrik ramah lingkungan.
Di lokasi Wellpad 7, tercatat tekanan uap panas bumi mencapai 28,37 barg dengan temperatur sekitar 186,5C. Angka yang cukup fantastis jika dibayangkan, sebab panas sebesar itu bisa dengan mudah melukai manusia maupun merusak peralatan bila tidak dikelola dengan baik.
Untuk mendapatkan gambaran nyata, dilakukan pengukuran menggunakan kamera thermal pada pipa uap. Hasilnya sungguh mencolok. Pada pipa tanpa perisai panas, suhu permukaan mencapai 151 hingga 160C. Sebaliknya, pipa yang dilapisi perisai panas hanya mencatat suhu sekitar 29 hingga 35C.
Perbedaan suhu tersebut membuktikan betapa efektifnya perisai panas. Lapisan pelindung ini tidak hanya melindungi pekerja dari paparan panas ekstrem, tetapi juga menjaga kinerja peralatan tetap stabil. Dalam industri panas bumi, detail kecil seperti ini ternyata sangat menentukan keselamatan dan keberlanjutan operasi.
Secara teknis, uap geothermal yang mengalir dalam pipa memang berada pada tekanan dan temperatur tinggi---sekitar 28 barg di atas 150C. Tanpa sistem pengendalian, energi sebesar ini bisa menjadi ancaman. Namun dengan teknologi yang tepat, energi panas yang luar biasa tersebut bisa dijinakkan menjadi listrik bersih yang mengalir ke rumah-rumah kita.
Kunjungan langsung ke PT Geo Dipa Energi membuka mata bahwa industri panas bumi tidak hanya bicara soal listrik hijau. Lebih jauh, ada perhatian serius pada keselamatan kerja, efisiensi teknologi, dan keberlanjutan lingkungan.
Dieng memberi pelajaran penting: transisi energi bukan sekadar jargon, tetapi nyata di lapangan. Dari pipa uap yang temperaturnya bisa ditekan dari 160C menjadi hanya 35C, kita belajar bahwa energi hijau juga harus berjalan seiring dengan aspek keselamatan dan inovasi teknologi.
Dapatkan versi videonya di: YouTube | Instagram | TikTok | Facebook