Menulis karya ilmiah itu bukan hanya soal ide yang brilian. Detail kebahasaan juga sama pentingnya. Sayangnya, banyak penulis tak menyadari telah melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang justru bisa membuat editor atau reviewer mengernyitkan dahi. Padahal, hal-hal "sepele" semacam ini sering jadi penilaian serius dalam publikasi jurnal ilmiah.
Supaya tak terjebak kesalahan yang sama, yuk simak beberapa contoh kekeliruan kebahasaan yang perlu kita waspadai:
1. Spasi Tak Perlu Sebelum Tanda Titik Dua
Salah: Pengaruh medan magnet pada struktur bahan bakar : Sebuah review.
Benar: Pengaruh medan magnet pada struktur bahan bakar: Sebuah review.
Sering banget nih terjadi. Ingat, tanda baca titik dua tidak perlu spasi sebelumya. Tanda baca langsung menempel pada kata sebelumnya.
2. Penulisan Simbol Derajat Celsius
Salah: Temperatur tubuh pasien terukur 5 C.
Benar: Temperatur tubuh pasien terukur 5 C.
Banyak yang masih mengetik angka nol kecil () secara manual, padahal seharusnya pakai simbol lewat menu Insert Symbol.Â
3. Penulisan Simbol Kimia
Salah: Mesin itu mengeluarkan emisi CO2 yang cukup tinggi.
Benar: Mesin itu mengeluarkan emisi CO yang cukup tinggi.