Mohon tunggu...
Muji Setiyo
Muji Setiyo Mohon Tunggu... Professor in Mechanical and Automotive Engineering UNIMMA

Muji Setiyo adalah dosen dan peneliti aktif di Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Magelang - Kampus Unggulan Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UNIMMA Berbagi Tips Menulis Artikel Part 4: Novelty, Novelty, Novelty!!!

23 Juni 2025   22:31 Diperbarui: 17 Juli 2025   11:57 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai dosen Teknik Mesin di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), saya kerap berdiskusi dengan mahasiswa maupun sesama dosen tentang bagaimana menulis artikel ilmiah yang baik. Salah satu topik yang paling sering saya angkat, terutama dalam pelatihan atau kelas-kelas publikasi, adalah pentingnya memahami struktur artikel ilmiah dan di mana letak novelty atau unsur kebaruan ditempatkan. Tanpa kejelasan struktur dan kebaruan, sebuah artikel bisa saja kehilangan arah atau bahkan gagal memberi kontribusi nyata dalam dunia akademik.

Dalam salah satu video singkat yang saya buat, saya membahas tentang struktur umum artikel ilmiah, khususnya jenis Original Research Paper atau ORP. Ini adalah jenis artikel yang menyajikan hasil penelitian asli, bukan sekadar ulasan literatur atau opini. Secara umum, struktur ORP terdiri atas tiga bagian besar: bagian pembuka, bagian utama, dan bagian penutup. Bagian pembuka mencakup judul, abstrak, dan kata kunci, bagian yang sering dianggap sepele, padahal justru menjadi pintu pertama yang menentukan apakah artikel kita akan dibaca lebih lanjut atau tidak.

Bagian utama dari artikel ilmiah dikenal dengan struktur IMRaD: Introduction, Methods, Results, dan Discussion. Di bagian inilah seluruh narasi ilmiah dibangun, mulai dari pengenalan masalah, pemaparan metode, penyajian data, hingga pembahasan yang mengaitkan temuan dengan teori atau hasil penelitian sebelumnya. Setelah itu, barulah artikel ditutup dengan bagian kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, dan jika diperlukan, data tambahan sebagai pelengkap.


Pertanyaannya kemudian, di mana seharusnya kita meletakkan novelty? Kebaruan dalam artikel ilmiah tidak cukup hanya disebutkan secara eksplisit di awal atau akhir tulisan. Ia harus hadir secara nyata dalam isi dan alur berpikir penulis. Novelty idealnya mulai tampak sejak Introduction, ketika penulis menunjukkan adanya celah atau masalah yang belum ditangani oleh penelitian sebelumnya. Ini menjadi alasan mengapa riset dilakukan, dan menjadi "janji ilmiah" yang harus dibayar lunas di bagian berikutnya.

Jika riset Anda menggunakan pendekatan atau teknik baru, maka bagian Methods menjadi penting untuk menunjukkan novelty metodologis. Sementara itu, temuan baru yang benar-benar segar dan berbeda dari penelitian sebelumnya tentu harus ditampilkan di bagian Results, dan dikuatkan di bagian Discussion. Di sinilah kita menjelaskan secara logis mengapa hasil tersebut penting, dan bagaimana ia memperkaya atau bahkan mengubah pemahaman sebelumnya.

Melalui tulisan ini, saya ingin mengajak rekan-rekan dosen, mahasiswa, dan siapa pun yang sedang berproses dalam dunia akademik untuk lebih serius memperhatikan aspek struktur dan kebaruan dalam artikel ilmiah. Jika Anda sedang menulis, cobalah bertanya pada diri sendiri: apakah saya sudah menunjukkan kebaruan riset saya? Apakah pembaca akan menangkap nilai tambah dari tulisan ini dibandingkan dengan apa yang sudah ada sebelumnya?

Artikel lainnya: UNIMMA Berbagi Tips Menulis

muji.blog.unimm.ac.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun