Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah merupakan pelaksanaan dari salah satu tuntutan reformasi tahun 1998. Kebijakan ini merubah penyelenggaraan pemerintahan dari yang sebelumnya bersifat terpusat menjadi terdesentralisasi dan perubahan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah.
Melalui kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah ini maka pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penyediaan pelayanan publik diharapkan akan menjadi lebih mudah dan cepat karena dapat dilakukan oleh pemerintah daerah terdekat sesuai kewenangan yang ada. Kebijakan ini dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan keadaan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Reviu RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA oPD) TAHUN 2014-2018 oleh PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN DINAS KESEHATAN dimana Isu-isu yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin, antara lain :
1. Masih Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB)
2. Masih Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)
3. Masih rendahnya Usia Harapan Hidup (UHH),
4. Masih Tingginya Angka Morbiditas Penyakit Menular dan Tidak Menular
5. Masih rendahnya Status Gizi
6. Belum optimalnya akses dan mutu pelayanan kesehatan
7. Masih rendahnya sarana dan prasarana Kesehatan
8. Kurang Optimalnya Promosi Kesehatan untuk menunjang peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Periode 2018-2023 Bupati banyuasin sangat konsen dibidang Kesehatan, pendidikan dan perekonomian rakyat. salah satu penghargaan yang di dapat di bidang kesehatan adalah Inovasi Dokter Masuk Desa yang mendapat apresiasi berupa penghargaan dari Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indoesia (Adinkes). Dokter Masuk Desa ini melibatkan para dokter, perawat, bidang dan tenaga kesehatan lainnya dengan cara menyambangi desa-desa yang ada di wilayah Kabupaten Banyuasin. ” Setiap Puskesmas bertanggung jawab terhadap desa-desa yang ada di sekitarnya, dan pelayanan ini sifatnya gratis, sehingga manfaatnya sangat dirasakan masyarakat, “kata Kadinkes Hj Rini Pratiwi.
Di tempat terpisah bupati banyuasin mengatakan” Ini kebaggaan kita, dan tentu menjadi pemacu bagi jajaran Dinkes untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Banyuasin. Penghargaan ini saya dedikasikan kepada para dokter, perawat, dan bidan yang bekerja di garda terdepan yang tidak pernah lelah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Diterangkan Bupati Askolani, dengan inovasi Dokter Masuk Desa ini, masyarakat atau desa yang tadinya belum tersentuh pelayanan kesehatan menjadi terlayani dengan baik. Masyarakat yang sakit dan tidak bisa berobat bisa dideteksi lebih cepat oleh para dokter dan petugas kesehatan yang datang ke desa-desa tersebut.
Diharapkan dengan penghargaan ini pemerintah dan dinas terkait tidak lengah dan jumawa atas prestasi yang telah di raih, mengingat Banyuasin merupakan sebuah kabupaten yang tidak hanya sebuah daratan, namun juga memiliki wilayah perairan yang mana akses menuju wilayah tersebut masih sangat terisolir. masyarakat harus menggunakan mode transportasi sungai untuk sampai ke daratan yang mana akses tersebut dapat menghambat pertolongan pertama pada bebrapa penyakit yang harusnya diberi pertolongan sesegera mungkin.
Banyak pencapaian yang tercapai dari data-data yang baik di sajikan, namun realita di lapangan terkadang tidak sesuai dengan hasil data yang telah di kumpulkan. Apakah pemerintah dan dinas terkait sudah benar-benar mendapatkan data yang akurat? atau hanya sebuah formalitas saja agar terlihat bahwa daerah tersebut baik-baik saja? alih-alih pemerintah telah mengucurkan dana dan seluruh pengambil kebijakan dan pelaksana di tuntut untuk bekerja maksimal, namun hasil di lapangan sangatlah mengecewakan.
Akhirnya penulis berharap kedepan evaluasi yang maksimal diharapkan bisa lebih di tingkatkan lagi agar apa yang di harapkan pemerintah dengan rencana-rencana dan anggaran yang telah di tetapkan bisa sejalan dengan hasil yang di peroleh dan di rasakan oleh masyarakat. Penulis berharap semua pengambil kebijakan dapat bekerja sama dan dapat menghasilkan kebijakan yang tidak hanya menguntungkan diri sendiri namun juga para pelaksana tugas dan khususnya masyarakat.
#Mj.A
