Mohon tunggu...
Muizzuddin
Muizzuddin Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah,

Event the best can be improve

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ulang Tahun, antara Memperingati dan Peringatan!

4 Mei 2020   23:50 Diperbarui: 9 Juni 2020   22:19 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
blog.nikahhalal.com

Seperti yang kita ketahui, dan tidak asing ditelinga dengan ulang tahun; yaitu perayaan seseorang ketika sudah bertambah satu tahun dari umurnya, ya walaupun banyak kontroversi dikalangan umat muslim, sebetulnya menurut saya yang menjadi titik beratnya adalah "perayaannya". 

Orang-orang non muslim biasa melakukan perayaan ulang tahun, yang dimana mengundang teman-teman dekat, kerabat, dan orang-orang terdekat untuk berpesta merayakan ulang tahun seseorang dengan menyediakan kueh ulang tahun, balon-balon, serta terompet, ya begitulah. 

Namun ketika seorang muslim merayakan ulang tahunnya dengan mengadakan pesta justru inilah yang menjadi masalah, karena ada salah satu sabda Rasulallah Saw, yang berbunyi :

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka" (HR. Abu Daud, Al-libas, 3512. Al-Albany berkata dalam shahih Abu Daud, Hasan Shahih no. 3401)

Rasulallah menjelaskan bahwasannya ketika seorang muslim mengikuti kebiasaan suatu kaum, baik itu dalam cara berpakaian, makan, bermu'amalat, maka ia termasuk golongan dari mereka. 

Tak heran jika seorang muslim tidak merayakan ulang tahunnya bukan berarti ia tidak mengikuti trend, atau kebiasaan yang ada, tapi ia manut kepada sabda Rasul SAW. 

Tetapi tidak sedikit juga umat muslim yang merayakan ulang tahunnya, entah sekedar membuat nasi untuk selametan, ataupun hanya mentraktir teman, atau hanya merayakan kecil-kecilan.

Sebetulnya sah-sah saja mereka yang memperingati ulang tahunnya, tetapi apakah kita tahu alangkah baiknya juga jikalau ulang tahun menjadi media peringatan kita umat muslim, bahwasannya umur kita makin berkurang bukan bertambah, dan otomatis kesempatan hidup kita didunia juga semakin menipis, dan sekaligus menjadi teguran bagi kita yang sudah hidup lama di dunia ini apakah kita sudah memenuhi perintah Allah Swt, ataukah kita masih nyaman dizona kebathilan & kezhaliman; apakah hidup kita sudah bermakna bagi orang lain, ataukah hanya merugikan orang lain; apakah selama hidup kita sudah mempersiapkan bekal untuk menjalani perjalanan panjang nanti dialam Barzakh.

Ketahuilah Sobat sekalian, jika ulang tahun menjadi peringatan bagi kita, peringatan bahwa sejauh mana ibadah yang kita laksanakan, sejauh mana kebaikan yang kita berikan, sebermakna apa kita dimata orang,kemudian  berkontemplasi dan bermeditasi dengan mengaitkan nilai-nilai transendental. Dan tingkat tertinggi adalah bagaimana kita bisa mengingat kematian, bahwa semakin umur kita bertambah maka ajal semakin dekat, dan mengingat kematian bahkan dianjurkan oleh Rasulallah Saw dalam haditsnya :

Abu Hurairah menyatakan bahwasannya Rasulallah Saw Bersabda "Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan 'yaitu kematian' " (HR. Tirmidzi & dishahihkan didalam kitab shahih Bukhari)  

semoga menjadi ilmu bagi kita semua, mohon maaf apabila banyak kekurangan & kekeliruan...

Wallahu'alam bis showwab

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun