Mohon tunggu...
Muhammad Muizuddin Alief
Muhammad Muizuddin Alief Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa biasa, berjalan pelan dan Tak berhenti karena setiap langkah adalah bagian dari tujuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menuju Indonesia Emas 2045: Mengubah Kota Kita Agar Lebih Pintar, Hijau dan Manusiawi

22 September 2025   21:14 Diperbarui: 22 September 2025   21:14 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Transformasi tata ruang harus menjadi prioritas. Ini mencakup implementasi konsisten dari peraturan RTH minimal 30% dan dorongan untuk pembangunan vertikal dengan konsep mixed-use. Revitalisasi kawasan kumuh melalui program seperti KOTAKU juga harus diperkuat dengan fokus pada kolaborasi multi-pihak dan pemberdayaan masyarakat.   

Mengelola Megapolitan: Pembangunan yang Lebih Merata

Untuk mengatasi tantangan metropolitanisasi, pembangunan harus lebih merata. Visi pembangunan kota satelit harus dirumuskan kembali, tidak hanya sebagai kawasan perumahan, tetapi sebagai ekosistem ekonomi yang mandiri untuk menyeimbangkan beban kota inti. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pembangunan dari desa harus menjadi fokus untuk mengurangi daya tarik migrasi ke kota besar.   

 Kebijakan, Kolaborasi, dan Inovasi Berbasis Data

Aspek tata kelola adalah kunci. Dibutuhkan sinergi antar-lembaga pemerintah dengan "menghilangkan batas wilayah geografis". Teknologi seperti AI, big data, dan GIS harus digunakan untuk perencanaan kota yang lebih akurat dan transparan. Akhirnya, kemitraan strategis antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting untuk pendanaan, implementasi, dan keberlanjutan proyek. Bappenas telah meluncurkan Kebijakan Perkotaan Nasional 2045 yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi.   

Roadmap Implementasi: Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

Mewujudkan visi kota masa depan adalah sebuah maraton, bukan sprint. Diperlukan sebuah peta jalan yang jelas dan terukur, dengan target yang realistis.

Jangka Pendek (5-10 Tahun): Fondasi Transformasi

Pada tahap ini, fokus utama adalah penguatan fondasi. Ini mencakup penguatan transportasi publik massal, digitalisasi layanan kota, dan pembangunan ruang hijau publik di pusat-pusat kota. Pembangunan harus diprioritaskan pada jalur-jalur utama yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan pinggiran untuk mengurangi kemacetan.   

Jangka Menengah (10-20 Tahun): Integrasi dan Skala

Tahap ini adalah tentang integrasi dan penskalaan. Targetnya adalah integrasi total antara kendaraan listrik dan infrastruktur pengisian daya, implementasi smart city yang lebih matang dan inklusif, serta revitalisasi kawasan kumuh secara masif.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun