Ada satu Hadits Qudsy yang artinya : "Sesungguhnya rumah-rumahKU di bumi adalah Masjid-masjid. Dan sesungguhnya yang mengunjungiKU adalah orang-orang yang memakmurkannya (masjid). Maka beruntunglah bagi seorang hamba yang bersuci di rumahnya kemudian mengunjungiKU. Maka kewajiban bagi yang dikunjungi untuk memuliakannya". Hadits ini patut direnungkan karena mengandung pesan, antara lain : Pertama, orang-orang yang mengunjungi dan beri'tikaf taqorrub ilalloh digolongkan sebagai yang memakmurkan Masjid. Kedua, orang yang bersuci di rumahnya kemudian berkenjung ke Masjid akan dimuliakan Allah SWT.
Selanjutnya dengan logika sederhana, orang yang bersuci dan kemudian mengunjungi Masjid akan dimuliakan Allah SWT, bagaimana dengan orang yang menjadi pengurus (ta'mir) Masjid ? Insya Allah akan lebih dimuliakan Allah SWT karena mengurusi segala kebutuhan rumah Allah (Masjid), juga berusaha memberi pelayanan segala kebutuhan orang-orang yang berkunjung ke Masjid. Terutama melayani orang-orang yang menjadi jamaah tetap Masjid, baik dari lingkungan terdekat maupun terjauh. Dalam rangka memakmurkan Masjid, ta'mir berusaha dengan segala fikiran, tenaga dan waktu dicurahkan demi tercapai dan terwujudnya pemakmuran Masjid yang dicita-citakan. Hal ini semata-mata termotivasi pesan Al-Qur'an dalam surat AtTaubah ayat 18 : "Sesungguhnya yang memakmurkan Masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan yang mendapat petunjuk".Â
Sedemikian mulia dan hebatnya pengurus Masjid dalam perspektif Islam, namun dalam realitas kehidupan belum banyak yang menyadari kemuliaan dan kehebatan menjadi pengurus Masjid. Nyatanya masih dianggap sebagai kegiatan sambilan dan bahkan kegiatan yang layak dilakukan oleh para pensiunan, orang yang sudah sepuh dan pembuang kekosongan waktu setelah tak bekerja lagi. Sehingga tidak kaget bila di sebuah Masjid yang adzan orang tua, yang iqomat orang tua, yang bersih-bersih masjid orang tua, yang memelihara dan aset Masjid juga orang tua. Meski diakui kini ada organisasi remaja Masjid namun masih perlu motivasi lebih agar anak-anak muda lebih aktif memfungsikan diri sebagai pengurus Masjid.
Kondisi ini mengakibatkan fungsi Masjid-masjid sebagai pusat pembangunan masyarakat belum optimal. Masjid-masjid belum mempunyai program-program yang inovatif dan kreatif sehingga masih belum berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Makna pemakmuran Masjid itu, bukan semata-mata bangunan fisik Masjid yang besar, luas dan mewah tapi harus dibarengi dengan program-program keagamaan, keilmuan, kesehatan dan keekonomian yang memenuhi hajat hidup masyarakat secara simultan mampu merubah dan meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan. Pemakmuran harus semakin berorientasi kepada manusianya (jamaah) sehingga kualitas sumberdaya manusia yang kaffah : iman dan taqwanya kokoh, ilmunya luas dan dalam, kesehatannya bagus dan terjamin serta ekonominya baik dan berkah. Bukankan setiap jama'ah Masjid selalu memanjatkan do'a : "Ya Allah kami mohon kepadaMU keselamatan agama, kesehatan tubuh, penambahan ilmu keberkahan rizki, penerimaan taubat sebelum mati, kasih sayang saat menghadapi kematian, ampunan setelah mati". Doa para jamaah ini seyogyanya menjadi aspirasi dan inspirasi bagi pengurus (ta'mir) Masjid untuk melayani hajat para jamaah dengan menyusun program-program yang relevan dengan doa tersebut dan mengantarkan jamaah tercapai dan terkabul permohonannya yang terkandung dalam itu.
Paling tidak, ada 7 Â (tujuh) program yang bisa dikembangkan : Pertama, program yang bertujuan mencapai keselamatan agama jamaah. Kedua, program yang bertujuan menjaga dan memelihara kesehatan jamaah, Ketiga, program yang bertujuan menambah ilmu bagi jamaah, baik agama maupun non agama. Keempat, program yang bertujuan meningkatkan ekonomi jamaah yang berkah dan halalan thoyyiban, terutama bagi jamaah yang dhuafa (faqir dan miskin). Kelima, program yang bertujuan memberi ruang bagi masyarakat yang belum mau menjalankan ajaran agamanya sehingga bertaubat dan rajin beribadah. Keenam, program yang bertujuan memberikan pelayanan bimbingan bagi orang-orang yang tengah sakaratul maut agar husnul khotimah. Ketujuh, program yang bertujuan mendoakan jamaah yang sudah wafat agar memperoleh rahmat dan maghfiroh Allah SWT.Â
7 (tujuh) program pemakmuran Masjid ini bila dijalankan secara simultan dan digerakkan secara inovatif dan kreatif dengan sumberdaya manusia yang baik dan mukhlis berorientasi hanya karena Allah SWT, insya Allah Masjid akan makmur fisiknya dan jamaahnya, pada gilirannya akan memakmurkan masyarakat secara signifikan dan terwujud masyarakat agamis, sejahtera dan bermartabat.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI