Karena janda bolong saat itu sempat laku seharga Rp95 jutaan yang melampaui harga sepeda lipat (seli) Brompton yang harganya Rp50 jutaan dan tarif prostitusi online Rp80 jutaan yang masuk ranah hukum itu
Dan, terus terang (maaf sekadar berkabar rasa syukur dan senang saja), saya adalah orang pertama yang mengirim (posting) tulisan tentang viralnya janda bolong itu di Kompasiana ini sekitar awal Sepetember tahun lalu (02/09/2020).Â
Silakan saja ditik kata "janda bolong" di kolom pencarian di Kompasiana, maka akan muncul senarai tulisan tentang janda bolong.Â
Salah satunya adalah jejak digital tulisan saya yang paling bawah posisinya. Itu berarti yang pertama, dan terlama ketimbang tulisan-tulisan lain tentang janda bolong di Kompasiana.
Saya sangat bersyukur, bahwa tulisan saya tentang janda bolong saat itu diganjar dengan label Artikel Utama (AU) dan terpopuler di Kompasiana, bahkan sampai dilansir oleh Kompas.com.
Baca juga:Â Kompas.com
Dari fenomena ini, adalah fakta bahwa usaha tanaman hias ini menjadi hikmah atau berkah di balik musibah atau wabah pandemi.
Sesungguhnya, tanaman hias apa pun jenis dan namanya, adalah menarik dan indah. Hanya saja, berdasarkan fenomena barter rumah seharga Rp500 juta dengan tanaman hias jenis aroid itu, berarti ke depan, jenis inilah yang akan terus tren, populer, dan banyak diburu orang pencinta tanaman hias 2021 ini.
Tanaman hias jenis aroid ini memang baru terkenal dan populer di akhir tahun 2019. Aroid ini juga adalah tanaman Araceae yang masuk kategori tanaman hias keluarga besar Arum (Arum Family).