Pernah ada menteri di bidang kelautan. Ia menyatakan bahwa tidak perlu repot-repot mengurusi proses pembesaran benih udang lobster (benur) di sini, di dalam negeri. Lebih baik diekspor saja benih lobster itu ke negara lain.
Alasannya, negara ini belum bisa melakukan itu. Ditambah lagi negara belum punya alat teknologi untuk memelihara benih lobster itu sampai besar.
Lain lagi dengam menteri yang mengeluarkan pernyataan bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan mendapat uang pensiun sebesar satu miliar.
Tetapi setelah viral di linimasa, buru-buru menteri bersangkutan meralat pernyataannya sebagai salah tik (saltik) dan salah kutip.
Dalam klarifikasinya, menteri ini menyatakan, bahwa itu baru sekadar harapan. Maksudnya, kira-kira bisa atau tidak PNS saat pensiun mendapat uang pensiunan satu miliar, tidak seperti selama ini terjadi, PNS hanya mendapat puluhan juta uang pensiunan.
Ada juga menteri yang bertugas dalam bidang hukum. Lantas, bikin Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja. Yang katanya, ini banyak merugikan pekerja atau kaum buruh. Walaupun persepsi ini tentu harus dipertanyakan, benarkah seperti itu, atau jangan-jangan baru menduga, atau sekadar asumsi saja.
Hanya saja ada yang aneh dan lucu, dalam RUU ini ditengarai ada pasal yang salah tik juga. Soal yang berkaitan dengan ranah hukum, berupa undang-undang yang sangat penting demi kelangsungan hajat hidup rakyat ke depan, kok bisa ada salah tik.
Selain yang diceritakan di atas, tentu saja masih banyak. Dari itu, negeri ini, termasuk para pejabatnya ke depan, seharusnya berhati-hati  dalam berkomunikasi dan melontarkan pernyataan. Agar jangan sampai terjadi lagi kegaduhan dan polemik di ruang publik.Â
Walhasil, dipikir-pikir, negeri ini memang aneh dan lucu. Tidak ada habisnya memproduksi kegaduhan, polemik dan kontroversi.
Persis dagelan saja. Sebentar-sebentar ada saja adegan yang membuat rakyat tertawa melihat tingkah dan polah para pemimpin negeri ini. Negeri yang benar-benar kayaknya demen banget "asbun" alias "asal bunyi". Besok "asbun" apa lagi ya? Tabik.