Dilarang Menikah pada Tanggal Cantik 02022020

Besok itu hari Minggu. Tanggal 02 Februari 2020. Disingkat menjadi 02022020.

Tanggal ini dibilang sebagai tanggal cantik dan unik. Jika dibaca, dan dieja angka-angkanya, baik dari depan maupun dari belakang akan sama bunyinya. Nol dua nol dua dua nol dua nol.

Tanggal cantik dan unik seperti ini sering dipilih dan diabadikan banyak orang dalam momen-momen penting, istimewa, bersejarah dan berkesan dalam hidupnya, seperti melangsungkan pernikahan.

Walaupun, bisa jadi bukan acara  pernikahan saja, tapi juga acara-acara penting lain, seperti sunatan, pindah rumah, dan yang lainnya.

Alasannya hampir bertumpu pada gampang diingat, dan menarik. Atau ada rasa kebanggaan dan kesan tersendiri.

Pokoknya keren, ketika dalam momen penting, dianggap hari istimewa dan bersejarah dalam hidup, bisa diabadikan dengan tanggal-tanggal cantik dan unik tersebut.

Selain itu, ada yang beranggapan, bahkan percaya bahwa ada tanggal-tanggal khusus dan spesial, tidak saja sekadar cantik, namun ada tanggal-tanggal dan hari-hari baik yang bisa mendatangkan keberuntungan dan hoki. Padahal sejatinya semua tanggal dan hari itu adalah baik.

Makanya, ada hitung-hitungan hari sebelum melangsungkan acara-acara penting, seperti pernikahan, sunatan, pindah rumah, dan sebagainya itu. Konon biasanya dihubungkan dengan hari dan tanggal lahir yang bersangkutan. Kebenarannya, entah. Atau mungkin sekadar mitos.

Namun ada fakta yang agak berbeda. Ini serius, ketika hampir tidak sedikit orang ingin mengabadikan tanggal cantik 02022020 ini dalam acara pernikahan, justru ada negara yang melarang warganya untuk itu. Dilarang melangsungkan pernikahan.

Adalah otoritas China yang mengeluarkan larangan pernikahan warganya di tanggal cantik dan unik 02022020 itu. Berita ini sebagaimana dilansir Kompas.com (01/02/2020).

Selain itu, pemerintah China melalui kementerian urusan publik juga melarang upacara pemakaman digelar terlalu lama agar konsentrasi massa tak terlalu lama.

Mereka menyatakan bakal menghentikan sementara layanan pernikahan, dan meminta pasangan tak menggelar jamuan.

Tak hanya itu. Otoritas juga mengumumkan bahwa upacara pemakaman harus digelar secara sederhana untuk menghindari kerumunan dalam jumlah besar.

Jenazah korban yang terinfeksi virus corona diharapkan untuk dikremasi secepat mungkin.

Petugas pemakaman harus "mempersenjatai diri" dengan pakaian pelindung, dan membawa pengukur suhu untuk menghindari infeksi virus.

Sebelumnya, Beijing memutuskan membatalkan perayaan Tahun Baru Imlek yang digelar di sejumlah kota besar untuk menghindari konsentrasi massa

Atau paling tidak, warganya yang akan melangsungkan pernikahan pada tanggal cantik 02002020 diminta untuk membatalkannya.

Dengan begitu, berarti esok hari bertepatan dengan tanggal cantik 02022020 tadi, tidak diperkenankan mengumpulkan massa, atau konsentrasi massa dalam satu tempat dan waktu bersamaan di China.

Terlebih seperti fenomena unjuk rasa berjilid yang pernah terjadi di negara +62 dulu itu. Sampai-sampai "tanggal cantik" unjuk rasa besar-besaran itu dijadikan nama ormas dan minimarket. Cuma tanggal cantik yang satu ini populer dengan dengan sebutan 212.

Larangan melangsungkan pesta pernikahan ini dikeluarkan oleh otoritas China bagi warganya sebagai langkah pencegahan terkait mewabahnya virus Corona akhir-akhir ini.

Karena sejak Desember 2019 wabah virus Corona ini sudah merenggut nyawa 259 orang, dan menginfeksi hampir 12.000 orang di China.  

Apalagi, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah mengumumkan status darurat dunia atas wabah virus Corona ini.

Makanya, bisa dipahami dan wajar, jika otoritas China mengeluarkan kebijakan larangan melangsungkan pesta pernikahan bagi warganya pada tanggal cantik 02022020 tersebut. Walaupun bisa jadi sudah kadung direncanakan jauh-jauh hari. 

Terpaksa, karena darurat wabah virus Corona yang mematikan itu. Kita pun ikut berduka dan prihatin. Tuhan melindungi.

Untuk yang menikah di tanggal cantik 02022020 ini, selamat berbahagia. Tuhan memberkahi. Barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a baynakuma fi khair.