Mohon tunggu...
Muin Tambelan
Muin Tambelan Mohon Tunggu... -

Suara burung sangat asik untuk didengar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masalah Kapal Selesai, Terbitlah "Gelap Gulita"

6 Mei 2017   23:02 Diperbarui: 6 Mei 2017   23:20 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Djumadi Yahya, Ketua Kerukunan Tambelan (KKT) Tanjung Pinang, Kepri sedang menyalakan lampu petromax sebagai bentuk “protes” terhadap kondisi listrik di Tambelan yang lebih banyak matinya (sumber: Robby Patria, 2016).

Listrik tenaga surya (sumber: http://cdn.zmescience.com/wp-content/uploads/2015/05/bigstock-Solar-Panel-On-A-Red-Roof-14532428.jpg)
Listrik tenaga surya (sumber: http://cdn.zmescience.com/wp-content/uploads/2015/05/bigstock-Solar-Panel-On-A-Red-Roof-14532428.jpg)
            Ada tiga titik penting dalam pemerintahan di tingkat kecamatan: kantor camat, masjid dan puskesmas. Roda administrasi dijalankan di kantor camat. Mesjid adalah pusat kegiatan kerohanian, dan budaya masyarakat melayu. Puskesmas adalah nadi kehidupan masyarakat di daerah terpencil. Sebagai kebutuhan mendesak atau “emergency,” sebaiknya Bupati Bintan, menyediakan listrik 24 jam di tiga titik penting ini.

            Ada dua pilihan, yaitu genset dan tenaga matahari (solar panel). Listrik tenaga surya adalah pilihan tepat untuk daerah terpencil. Ini karena factor pemeliharaan yang minim, serta jangka pemakaian yang panjang (sampai 10 tahun). Setelah tiga titik penting, bisa kemudian disediakan untuk semua instansi pemerintah di kecamatan, termasuk di pelabuhan Tambelan. Anggap Tambelan sebagai proyek “perintis” atau percontohan, kemudian bisa di-replikasi di pulau pulau lain yang tersebar di Kabupaten Bintan.

            Dengan teknologi tahun 2013, biaya listrik dari tenaga surya masih 3 kali lipat dibandingkan listrik PLN. Tapi, teknologi tahun 2017, biaya listrik tenaga surya sudah berkurang, sekitar dua kali lipat dibanding PLN. 10 tahun ke depan, diperkirakan akan sama biaya listrik tenaga surya dan PLN.

            Semakin tahun, semakin efisien teknologi yang dihasilkan, begitu pula dengan lamanya pemakaian. Satu kali beli, nanti bisa di atas 15 tahun dipakai. Mungkin, setelah 10-15 tahun bisa jadi “peluang” bisnis masyarakat di pulau pulau di Bintan. Bahkan bisa dicontoh di tingkat propinsi dan Indonesia. Diharapkan, nama Bupati Bintan dan wakilnya berkibar di tingkat propinsi, dan nasional.

            Mari kita mulai dari kecamatan Tambelan pak Apri Sujadi dan Dalmasri Syam !!   

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun