Mohon tunggu...
Muhtia Luchfi
Muhtia Luchfi Mohon Tunggu... Freelancer - Industrial Engineering Students Double Degree

An Industrial Engineering @SampoernaUniversity @UniversityofArizona

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Bulan Terbelah di Langit Amerika", Menguak Pandangan Islam di Mata Dunia

21 Februari 2018   18:45 Diperbarui: 21 Februari 2018   18:48 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

"dengan tradisi berterima-kasih berkali-kali orang jawa. Bagi bule, berterima kasih sekali saja sudah cukup. Jika beruluang-ulang terucap, justru dianggap tidak menghargai bantuan mereka dengan sepenuh hati" (hal. 113)

"Morisco adalah muslim yang harus berpura-pura murtad untuk menyelamatkan diri dari Reconquista, gerakan untuk mengusir muslim..." (hal. 133)

Selain itu, novel ini juga memberikan beberapa fakta-fakta yang tidak kita sadari. Seperti penemu pertama kali Benua Amerika bukanlah orang yang selama ini kita kenal. Seperti pada kutipan berikut ini

"siapa sangka sebenarnya Christophorus Colombus bukanlah orang yang pertama kali penemu benua ini...." (hal. 131)

"sampai saat ini masih terdapat perdebatan dari mana datangnya penduduk asli Amerika. Namun ada yang menarik, sebuah prasasti yang di tulis di China pada abad ke 12 mengatakan bahwa musafir-musafir muslim dari tanah Eropa telah berlayar jauh sampai ke benua ini..." (hal. 132)

Berbicara mengenai tema, tema dari novel ini adalah perjalanan. Yaitu perjalanan yang dilakukan Hanum dan Rangga untuk menguak fakta yang benar mengenai islam sekaligus meluruskan pandangan buruk orang terhadap Islam. Untuk membuat pembaca tidak bosan, penulis menyajikan alur campuran. Dimana pembaca sedikit diajak untuk mengenang kejadian WTC yang terjadi pada 11 september 2001. Lalu dilanjutkan dengan alur maju saat menceritakan perjalanan penulis dalam mencari kebenaran.

Karena novel ini bertemakan tentang perjalanan, maka penulis menggambarkan banyak latar tempat pada kisah ini. Mulai dari Winna, Austria kemudian berlanjut ke Amerika Serikat yang antaranya yaitu: Time Squere, Halte bus, Harlem, Vesey Street, Sungai Hudson, Musium di Ground Zero, Memorial Park, Masjid Mahattan, Monumen Peringatan, Stasiun Bus di Pen Station, Central Park, New York. Kemudian berlanjut ke Kawasan Arlingston,Washington DC. Hal ini terlihat pada kutipan berikut inu

"Penn Station, Madison, Square Garden" (hal.112)

"New York Cruising Bus menuju Washington DC" (hal. 121)

"ternyata aku ada di Brooklyn" (hal.151)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun