Murid : "Pak/Bu kenapa sekolah ini gedungnya saja yang megah, tapi kecerdasan muridnya di bawah rata-rata, lalu kenapa sekolah ini mengutamakan memperbagus bangunan ketimbang memperbaiki penalaran?"
Guru : "Kamu itu tugas aja sering tidak mengerjakan, kerjakan dulu tugasmu sebelum memikirkan itu"
Guru telah melakukan tu quoque.
Itulah macam-macam cacat pikir, dan masih banyak cacat pikir yang lainnya.
Serunya melawan kebodohan dengan kecerdasan
Setelah memahami macam-macam cacat pikir tersebut, apa yang pembaca pikirkan? Tergelitik bukan betapa tidak ilmiahnya lingkungan sekolah?. Tapi apakah pembaca budiman sempat berfikir tuk melawan kepongahan para guru dengan logika yang ampuh?.
 "Asyik ketika kita melihat kebodohan terus diperlihatkan, jangan pusing dan tetap santuy, biarlah anjing menggonggong kalau kata pepatah"
Ketika mendapati guru atau siapapun melakukan cacat pikir, semisal "Kamu karena tak ada perilaku yang baik, maka rapotmu akan saya beri tinta merah semua", tinggal balas saja "Pak/Bu, argumentum ad ignoratium!". Asyik bukan? Coba saja terapkan di lingkungan sekolah kalian.
Cacat pikir tersebut bukan hanya berlaku di lingkungan sekolah, tapi juga seluruh kehidupan kita, saya menyorot sekolah karena banyak berhala yang perlu dihancurkan di sana.
 Sekian terima kasih.