b. Mengajarkan untuk tidak mudah menyumpahiÂ
Meskipun kita bermusuhan atau berlawanan pendapat, baik dengan teman, orang tua, guru, tetangga, atau orang lain jangan mudah mengambil sikap dengan cara nyumpahi. Baik dilisankan ataupun dalam hati. Jadilah orang yang legowo (ikhlas) menerima apa yang telah digariskan Tuhan, meskipun hati tidak bisa dibohongi. Jika ditelusuri orang yang sering nyumpahi merujuk pada hal-hal negatif. Nyumpahi jelek sering terjadi dibandingkan hal positif.Â
Nilai yang dipetik, rupanya dalam Waktu Maghrib 2Â mengajarkan supaya bertindak tidak gegabah, dalam proses hidupnya manusia diciptakan agar mampu memilih dan memilih perkataan. Karena sejatinya ucapan adalah doa.
c. Berlakunya sistem tabur tuai Â
Apakah di film ini berlaku sistem tersebut? Ya berlaku, kita bisa menafsirkan ucapan Anas yang tidak mementingkan salat. Padahal salat merupakan tiang agama dan ibadah wajib. Menolak ajakan gurunya untuk salat mahrib, Indro dengan mudah dijadikan 'budak' jin. Wulan yang digambarkan gadis jutek dan sering mementingkan dirinya sendiri, suka melamun, tak ramah terhadap saudara, dengan mudahnya diajak Ummu Sibyan.Â
Nilai yang dipetik: bahwa sebagai manusia yang dikarunia perasaan, olahlah rasa kepada orang lain. Peka terhadap lingkungan dan anggota keluarga, menolong tanpa pamrih, serta mendengar dan jalankan perintah guru sebagai orang yang digugu dan ditiru apalagi perkara salat.Â
d. Pengorbanan demi keselamatan masyarakat
Film ini memberikan informasi kepada kita, demi mencapai keselamatan hidup masyarakat desa yang berjumlah banyak maka perlu adanya satu orang untuk dikorbankan. Tak ada kesuksesan tanpa terjang hambatan. Adi menyerahkan diri untuk menghalau jin pemakan anak supaya tidak muncul di desa Giritirto. Ayu sahabat Adi, kehilangan teman selamanya.Â
Nilai yang dipetik: tidak semua kehendak kita dapat terlaksana dengan baik. Tuhan berikan segala hambatan aral yang terus ditimpa supaya manusia bertahan hidup. Cobaan manusia beraneka ragam, maka yang perlu digarisbawahi adalah skenario Tuhan jauh lebih indah daripada skenario manusia, meskipun berat kehilangan orang-orang tercinta.
e. Isyarat kehati-hatian hewan peliharaan sering mati mendadak
Kebanyakan orang Jawa mempercayai mitos jika ada kucing atau hewan peliharaan mati secara tiba-tiba melambangkan hal mistis. Andai tidak bisa membunuh orang yang dituju, maka hewan peliharaannya terancam dibunuh. Film ini mengilustrasikan bahwa Wulan mencabik-cabik kucing dan tepat saja keesokan harinya anak-anak desa dibunuh Indro cs. Kejadian yang sama saat Nopek keliling desa dan jumpai bangkai kucing tergeletak baik di hutan maupun di Giritirto, malamnya banyak warga mati dicabik  Indro cs.Â