Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK Kab. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Trip

Situs Giri Kedaton Gresik: Pusat Pemerintahan dan Pesantren Pimpinan Sunan Giri

9 Maret 2025   21:59 Diperbarui: 1 Juni 2025   15:36 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area parkir Situs Giri Kedaton dan Makam Raden Supeno (Sumber: Dokpri)

Ramadan hari ke-9 saya melanjutkan wisata sejarah lokal di kota sendiri, Gresik Jawa Timur. 

Baca juga https://ramadan.kompasiana.com/muharningsih64315/67cc6e7ac925c43ccc1d5072/ngabuburit-ke-makam-maulana-malik-ibrahim-one-get-one

Gresik kaya akan budaya dan peninggalan sejarah. Sebagai kota santri dan industri, Gresik dianggap 'harta karun' bagi peneliti, wisatawan, peziarah, atau bahkan sumber referensi tugas kunjungan para pelajar. Dari rumah sengaja saya tidak mempersiapkan bekal berbuka. Karena saya sudah membayangkan, andai saya masih berada di tempat tujuan dan azan berkumandang, tenang saja daerah yang akan saya kunjungi full kuliner. Selain dekat dengan pasar Giri, tempat ini juga strategis dekat mini market dan para PKL sepanjang jalan raya menjajakan dagangannya. Perhitungan waktu 1,5 jam rasanya cukup untuk mengembara sore tadi. 

Dari perlimaan Kebomas, belok kiri (arah dari Jalan Kartini Gresik) lalu lurus saja sepanjang kira-kira satu KM. Sebelah kiri jalan terdapat indomaret yang bersebelahan dengan gang, lalu masuk. Kurang lebih 200 meter, saya temukan gang kecil sebelah kanan jalan. Berhentilah saya di situ dan membaca gapura masuk. Tepat saya tidak salah. Tampilan gapuranya seperti ini.

Gapura masuk Situs Giri Kedaton dan Makam Raden Supeno (Sumber: Dokpri) 
Gapura masuk Situs Giri Kedaton dan Makam Raden Supeno (Sumber: Dokpri) 

Situs Giri Kedaton dan Makam Raden Supeno. Terpampang di bagian atas gapura. Saya kendarai motor dengan gas maksimal tuk telusuri jalan, lumayan curam naiknya. Melewati beberapa rumah penduduk, saya mencari tempat parkir motor. Karena jika Anda mengendarai mobil akan kesulitan akses masuknya. Parkir tidak dipungut biaya. Hanya terdapat kotak infaq di sebelah pintu masuk. 

Area parkir Situs Giri Kedaton dan Makam Raden Supeno (Sumber: Dokpri)
Area parkir Situs Giri Kedaton dan Makam Raden Supeno (Sumber: Dokpri)

Tapaki kurang lebih 130 anak tangga dengan posisi terjal ke atas, sedikit ciptakan sensasi membara di betis. Tangga di bagi menjadi dua sisi, sebelah kiri untuk turun dan kanan buat naik. 

Anak tangga menuju situs (Sumber: Dokpri)
Anak tangga menuju situs (Sumber: Dokpri)

Situs Giri Kedaton berada di Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kebomas Gresik. Jika ditarik garis lurus. Situs bersejarah ini berada di posisi tengah. Sejajar dengan Makam Sunan Giri (salah satu anggota wali songo) dan Makam Putri Cempo yang berada di Bukit Petukangan, sekarang sering disebut Pucem. Ketiga situs tersebut sama-sama berada di atas bukit. Sehingga jika pengunjung berada di atas situs akan terlihat Makam Sunan Giri di sebelah barat, lalu menengok ke Timur wilayah perbukitan makam Putri Cempo. 

Setelah sampai di halaman depan situs Giri Kedaton, saya amati struktur bangunannya. Berundak dan persegi empat dengan tiga anak cabang mengarah ke tengah, kanan dan kiri. Saya mulai bergeser ke kiri. Ada tiga papan deskripsi dilapisi kaca dan miliki dua pilar sebagai penyangga (lihat foto pertama). Salah satu papan di bagian tengah terdapat beberapa foto, namun sayangnya sudah buram bahkan tidak jelas gambarnya. Dua tahun lalu saya pernah berkunjung ke situs dan kondisi dokumentasinya masih terpelihara. Jika tidak salah ingat, foto-foto menjelaskan beberapa bagian dari situs. Terdapat dua batu yang cukup besar, dari hasil penuturan juru kunci, saat revitalisasi batu tidak dapat dipindahkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun