Bulan puasa tetap produktif? Jelas dong, apalagi terkait hidup sehat hadapi puasa agar kebugaran selalu eksis. Yuk, jangan biasa manjakan  tubuh.  Lantas kenapa tubuh gak boleh dimanja atau rebahan selama puasa, jangan ya dek ya jangan! Nah supaya gak hanya rebahan, gantilah dengan aktivitas yang diminati. Contohnya olahraga lari. Lari? Kiranya kuatkah kakiku? Ya harus berlatih supaya terampil berlari.
Menyimak obrolan salah satu teman yang saya simpulkan pada paragraf pertama tadi, mengingatkan saya pada pengalaman mengikuti fun run. Sedikit berbagi tentang olahraga lari. Mulai dari persiapan out fit, selektif ikuti fun run yang bonafide, latihan harian, pilih rute yang tidak banyak gelombang, dan juga virtual run. Virtual run ini yang akan saya bahas lebih lanjut.
Virtual run menjamur tatkala bulan puasa. Meskipun ada momen khusus virtual run di luar bulan ramadan, tetapi jumlahnya lebih sedikit. Awalnya saya kira virtual run berlari lari sambil zoom meeting dan para runner serempak on camera selama proses  berlari sampai garis finish. 5K, 10K, 15K, 20K, 25K, hingga maraton. Huruf K yang menempel di angka 5 dibaca kilo. Lain lagi kalau ada takjil tulisan 10K, nah itu baru menandakan sepuluh ribu rupiah. Bahkan uniknya di salah satu penyelenggara virtual run terpampang jarak yang harus ditempuh yakni 14, 46 K. Alasan memilih angka 14,46 kilo  sebagai pengingat ramadan 2025 bersanding dengan tahun hijriah 1446. Keren. Tapi bagi saya pelari pemula, jarak itu bisa disiasati dengan per hari 5K, hari berikutnya 5k lagi dan hari ketiga sisanya. Tuntas deh.Â
Kenapa memilih virtual run?
Beberapa hal yang diminati dari virtual run, sebagai berikut:
- 1. Waktu tempuh sampai finish tidak terikat
Metode virtual run dapat ditempuh dengan sistem single maupun multiple run. Single run berarti sekali lari harus mencapai titik finish yang ditentukan, sedangkan multiple bisa di cicil hingga beberapa kali. Catatan bagi runner jangan lupa saat lari untuk set aplikasi pencatat waktu, hal ini penting sebagai laporan ke penyelenggara. Terkadang saking asyiknya lari, tombol start kelupaan tuk dipencet. Ngulang lari lagi deh jadinya.
Keuntungan ikut virtual run pelari bisa fleksibel perkara waktu. Mau lari habis sahur,  sebelum tarawih, atau  menjelang buka puasa. Bisa banget kok! hal ini yang membedakan dengan fun run non virtual. Lari harus serempak dan ada batas waktu dalam sekali event. Ada yang berpendapat, lebih ramai yang non virtual, kita berlari ramai-ramai dengan ratusan hingga ribuan pelari lainnya. Jangan salah, di virtual run boleh juga kok Anda lari bareng-bareng teman. Ajak teman kantor, keluarga, saudara, bahkan pasangan tuk ikuti acara ini. Dijamin bakalan seru!Â
- 2. Lari sambil berdonasi
Penyelanggara mematok uang pendaftaran biasanya sebagai pengganti medali, jersey, BIB (nomor dada), maupun bentuk donasi (bisa berupa makanan ataupun uang tunai). Selain tubuh tetap bugar saat maupun setelah berlari, eh dapat bonus pahala juga dengan berdonasi. Khawatir penyaluran donasi disalahgunakan? Atau kita sudah susah payah lari, jersey dan medali gak terkirim juga. Ada lo yang kena tipu seperti itu. Untuk menyikapinya, berhati-hatilah, jangan langsung tergiur tawaran  dan selektif memilih penyelenggara, pastikan akun ataupun aplikasinya resmi. Jangan ragu kulik informasi ke sesama  runner yang sudah melalang buana pada olahraga ini.
- 3. Bisa semau gue
a. Alat bantu, rute, dan aplikasi