Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Njajan Gembrot di Alun-Alun Sumowono

26 November 2023   15:43 Diperbarui: 5 Desember 2023   20:33 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung halaman terpatri dalam setiap langkah kita. Boleh acungkan jari dong, siapa nih yang ngaku orang Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Semarang? Suasana desa damai nan rindang, hamparan sawah dan ladang menjadi pagar lereng Gunung Ungaran. Yup, mana lagi kalau bukan Desa Sumowono tempat kelahiran saya. 

Tak lekang waktu, progres pembangunan Desa yang membawahi 16 kelurahan ini perlahan tampakkan wajah barunya. Bukti konkret lapangan kidul (selatan) yang dulu digunakan perhelatan sepak bola, kini refungsi sebagai alun-alun Sumowono. Jalan paving bagian depan dimanfaatkan area parkir pengunjung. Tak kalah menarik dari tempat ini yakni fasilitas natural alam background pemukiman khas kampung. Sayang dan manjakan anak, alun-alun Sumowono terdapat persewaan skuter, becak mini, mobil listrik, sepeda trail, dan juga motor listrik.

Selain untuk area bermain, alun-alun Sumowono menyuguhkan deretan pedagang kaki lima jajakan dagangannya. Rata-rata jajanan jadul, seperti tiwul, jenang, dawet ayu, aneka gorengan, serta camilan lainnya.
Saya tertarik dengan jajanan masa lampau ketika masih duduk di SD. Lahap saat menikmatinya. Ada kolaborasi rasa manis, pedas campur gurih. Yummy!
Asyiknya nama gorengan ini kadang dijadikan plesetan. Acungkan jari, kira-kira siapa nih yang masih suka bernostalgia dengan gembrot? Ya, gembrot. Bukan body shaming ya, ini makanan jadul nan lezat, apalagi disajikan ketika masih panas. Kres, gigitan pertama.


Adapun bahan-bahan membuat gembrot:
Parutan kelapa muda (separuh)
Daun singkong, pilih yang muda (satu ikat kecil)
Bawang putih 6 butir
Tepung terigu 300 gr
Minyak goreng 1/2 kilo
Kencur satu ruas

Cabai rawit 4 buah

Gula merah dihaluskan (secukupnya)

Garam dan penyedap rasa (secukupnya)

Cara pembuatan:
1. Rebus daun singkong. Supaya lunak dan terjaga keaslian warna, campurkan sedikit bleng.
2. Tiriskan lalu iris kecil-kecil
3. Bumbu dihaluskan: garam, kencur, cabai, dan bawang putih
4. Bumbu yang telah dihaluskan dicampur parutan kelapa, penyedap rasa serta gula, kemudian dicampur dengan irisan daun singkong, lalu kepal-kepal.
5. Kepalan gembrot masukkan adonan terigu dan siap digoreng.

Bahan dan cara pembuatan yang terbilang sederhana, gembrot kudapan Jawa Tengah ini tentunya bisa dijumpai pada daerah lain.
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Jika di Sumowono kudapan tadi disebut gembrot dengan cara pembuatannya yang telah tertera. Lalu, sebutan apa dan bagaimana cara pengolahan di daerahmu? Pastinya serupa namun tak sama dengan gembrot favorit saya.
Sangat ramah di kantong, gembrot dapat dibawa pulang dengan bermodalkan seribu rupiah. Wah, Anda penasaran dengan cita rasa gembrot. Murah meriah, menjunjung tinggi aset budaya lokal, pemanfaatan hasil tanaman sekitar rumah, dan yang tidak kalah pentingnya gembrot bikin nagih.
Mengenalkan gembrot kepada generasi muda agaknya membutuhkan kesempatan strategis. Mulai dari proyek P5 di sekolah, guru bisa memilih tema kearifan lokal. Salah satunya dengan mengeksplor makanan khas daerah. Andai saya guru di Jawa Tengah, pastinya akan saya tularkan pengetahuan tentang gembrot ini kepada siswa saya. Teknik menggali gembrot, jangan hanya sebatas cara pembuatan saja. Namun lebih dari itu, gembrot yang hampir tersingkirkan dari junk food dapat dicicipi kemudian siswa disuruh presentasikan mulai dari setiap rasa hasil kooperatif campuran olahan bahan.
Yuk mari bertandang ke alun-alun Sumowono lepaskan penat sambil nyamil gembrot.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun