Mohon tunggu...
Muhammad Zahran Nauvalliado
Muhammad Zahran Nauvalliado Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Apapun dibahas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menerka Kondisi Ekonomi dan Langkah Pemerintah Indonesia dalam Menghadapi Resesi Global 2023

26 Oktober 2022   23:17 Diperbarui: 26 Oktober 2022   23:34 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Resesi 2023, merupakan hal baru yang sedang naik daun diperbincangkan sekaligus menjadi ketakutan terbesar masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, banyak artis yang bernotabenekan sebagai influencer, yang berarti mempengaruhi masyarakat banyak, mengangkat isu resesi ini di konten-konten mereka. 

Konten-kontennya sendiri ada yang berisikan edukasi mengenai cara menghadapi resesi, ataupun yang menebar ketakutan kepada  masyarakat dan berkata bahwa ekonomi Indonesia akan ikut terkena resesi 2023. 

Pandemi Covid-19 pun berpengaruh terhadap isu resesi ini, di mana peristiwa pandemi ini mematikan banyak usaha, apakah itu makro ataupun mikro. Perputaran uang yang seharusnya terjadi tersendat karena adanya pembatasan ruang publik di mana rakyat tidak bisa keluar rumah untuk melakukan segala transaksi. 

Namun di balik fenomena ketakutan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia ini, apa yang sebenarnya akan terjadi pada resesi di tahun 2023? Apa yang menyebabkannya? Lalu apakah Indonesia akan terkena dampaknya? Juga apa yang akan dilakukan pemerintah dalam rangka menanggulanginya?

Sebelum membahas mengenai peristiwa resesi 2023, kita diharuskan untuk mengerti ataupun mengetahui apa itu resesi dan jenis-jenisnya. Menurut KBBI, resesi merupakan kelesuan dalam kegiatan dagang industri, juga menurunnya laju proses dagang dan industri. 

Resesi atau kemerosotan adalah sebuah peristiwa di mana GDP (gross domestic product) atau biasa disebut PDB (produk domestic bruto) berada dalam proses menurun di saat pertumbuhan ekonomi mendapatkan nilai yang negatif dalam jangka waktu dua kuartal atau lebih, atau dalam setahun. 

Resesi dalam proses terjadinya, dapat melemahkan laju kegiatan ekonomi dalam satu waktu yang bersamaan, contohnya lapangan pekerjaan, investasi lokal maupun asing, juga keuntungan perusahaan.

Ada beberapa jenis resesi yang pernah terjadi sampai era sekarang. Pertama, Boom and Bust Recession. Jenis resesi ini terjadi saat suatu negara sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi dan melesat di atas pertumbuhan rata-rata atau sering diistilahkan sebagai economic boom. 

Pertumbuhan ini memicu terjadinya inflasi yang tinggi serta transaksi berjalan yang defisit. Saat di mana terjadinya inflasi dalam kondisi menanjak, bank sentral akan menaikkan suku bunga yang mana akan menyebabkan melambatnya belanja rumah tangga dan masyarakat akan bertendensi melakukan saving. 

Hal ini lah yang pada akhirnya menyebabkan resesi. Namun, resesi jenis ini biasanya tidak akan berlangsung lama dan dampaknya tidak akan parah. 

Inflasi yang terjadi secara tiba-tiba perlahan akan melandai, di situlah bank sentral akan menurunkan suku bunga dan pada akhirnya perekonomian suatu negara akan pulih. Kedua, balance sheet recession. Resesi ini pernah terjadi pada tahun 2008. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun