Mohon tunggu...
muhammad zacky afdjani
muhammad zacky afdjani Mohon Tunggu... mahasiswa

halo semua, saya muhammad zacky afdjani, umur saya 20 tahun dan hobi saya bermain basket, mendengarkan musik, bersosialisasi dengan orang baru. saya mahasiswa di suatu universitas di jakarta dan sedang menjalankan program studi sarjana ilmu komunikasi jurusan digital komunikasi semester 5.

Selanjutnya

Tutup

Music

Pesta Pora Day 1 : Mengubah Panggung Menjadi Ruang Eksperimen Musik Dan Memberikan Warna Baru Untuk Festival Musik Indonesia

14 Oktober 2025   00:46 Diperbarui: 14 Oktober 2025   01:28 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

          Gelaran Pesta Pora 2025 resmi dibuka di Gambir Expo & Hall D2 JIExpo pada 5 September lalu, dan seperti dugaan, suasananya langsung pecah sejak sore. Ribuan penonton datang dari berbagai kota, membawa semangat yang sama: ngerasain euforia musik lintas genre yang selalu ditawarkan Pesta Pora setiap tahunnya. Tapi kali ini, ada sesuatu yang berbeda bukan cuma soal line-up besar, tapi tentang eksperimen musik yang belum pernah terjadi di festival manapun di Indonesia.

          Tahun ini, Day 1 diisi dengan konsep unik: para musisi saling bertukar lagu. Sebuah ide yang sederhana tapi berani, karena di sinilah musisi bukan cuma tampil, tapi juga bereksperimen, menafsirkan ulang karya orang lain dengan gaya mereka sendiri. Dan hasilnya? Ajaib, emosional, dan kadang bikin penonton bengong karena nggak nyangka lagu yang mereka kenal bisa terasa seberbeda itu. Di antara semua line-up yang tampil, sorotan besar tertuju pada Hindia, .Feast, Sore, dan Efek Rumah Kaca. Empat nama besar di musik independen Indonesia ini sepakat untuk menantang diri mereka keluar dari kebiasaan. Hindia tampil dengan versi baru dari lagu Bernadya, mengubahnya jadi karya yang jauh lebih reflektif dan intim. Aransemen minimalis dengan pencahayaan lembut bikin suasana panggung terasa personal  seolah Hindia sedang curhat langsung ke penonton.

          Sementara itu, .Feast justru datang dengan ledakan energi yang brutal lewat lagu Barasuara. Mereka bawain dengan gaya khasnya keras, teatrikal, dan penuh semangat. Lagu yang biasanya punya nuansa spiritual berubah jadi anthem yang bertenaga dan liar. Suasana stage langsung panas; crowd berteriak, mosh pit kecil terbentuk, dan semua orang ikut hanyut dalam euforia.

          Di sisi lain, ada momen yang lebih lembut namun tetap intens ketika Sore dan Efek Rumah Kaca saling bertukar lagu. Sore membawakan lagu ERK dengan nuansa dreamy dan harmonisasi yang lembut, sementara ERK membalas dengan lagu Sore yang mereka kemas jadi lebih tenang, minimalis, dan penuh makna. Momen ini jadi semacam breathing space di antara energi tinggi festival memberi ruang buat penonton untuk tenang, mikir, dan ngerasa.

          Konsep tukar lagu ini bukan cuma sekadar gimmick panggung, tapi bentuk apresiasi dan keberanian. Di era di mana festival sering fokus ke kemeriahan visual dan viralitas, Pesta Pora justru berani balik ke esensi musik itu sendiri  eksplorasi dan kejujuran. Di tangan para musisi ini, lagu bukan sekadar karya, tapi bahasa baru yang bisa ditafsirkan ulang tanpa kehilangan jiwa. Dan di malam yang penuh cahaya, tawa, dan sedikit tangisan bahagia itu, satu hal jadi jelas: Pesta Pora Day 1 berhasil membuka babak baru untuk festival musik di Indonesia. Sebuah ruang di mana musisi bukan cuma tampil, tapi bereksperimen, berkolaborasi, dan menantang cara kita menikmati musik. Sebuah eksperimen langka dan semoga, bukan yang terakhir.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun