Singapura kembali menjadi sorotan dunia. Pada Minggu malam, 5 Oktober 2025, Sirkuit Marina Bay menyala terang, bukan hanya oleh lampu kota, tetapi oleh semangat kompetisi dan deru mesin Formula 1. Balapan malam yang ikonik ini menghadirkan drama, strategi, dan kejutan yang membuat para penggemar motorsport terpaku sejak lampu start padam hingga garis finis.
George Russell dan Malam yang Sempurna
George Russell dari tim Mercedes tampil luar biasa. Ia memulai dari posisi terdepan dan mempertahankan dominasinya sepanjang 62 lap, mengalahkan Max Verstappen (Red Bull Racing) dan Lando Norris (McLaren) dalam pertarungan yang ketat. Dengan waktu 1:40:22.367, Russell bukan hanya meraih kemenangan, tetapi juga mengirim pesan bahwa Mercedes masih punya taji di tengah dominasi McLaren dan Red Bull musim ini.
Kemenangan ini menjadi momen penting bagi Russell, yang selama beberapa musim terakhir berada di bayang-bayang para juara dunia. Di Singapura, ia menunjukkan ketenangan, presisi, dan strategi yang matang—kualitas yang dibutuhkan untuk menaklukkan sirkuit jalanan paling menantang di kalender F1.
Sirkuit Marina Bay: Keindahan dan Kekejaman
Sirkuit sepanjang 4,927 km ini bukan hanya indah, tetapi juga brutal. Dengan 23 tikungan tajam, permukaan jalan yang tidak rata, dan suhu tropis yang menguras stamina, balapan di sini adalah ujian fisik dan mental. Tidak heran jika banyak pembalap menyebut GP Singapura sebagai salah satu balapan paling melelahkan.
Namun, justru di tengah tantangan itulah keindahan Marina Bay terpancar. Gedung-gedung pencakar langit, pantulan cahaya di permukaan air, dan sorotan lampu dari tribun penonton menciptakan atmosfer yang tak tertandingi. Ini bukan sekadar balapan; ini adalah festival teknologi, kecepatan, dan budaya urban.
Persaingan Gelar dan Dinamika Klasemen
Oscar Piastri, yang memimpin klasemen dengan 336 poin, finis di posisi keempat. Meski gagal naik podium, ia tetap menjaga jarak dari rekan setimnya, Lando Norris, yang kini mengoleksi 314 poin. Max Verstappen, dengan pengalaman dan agresivitasnya, terus membayangi di posisi ketiga klasemen.