Mohon tunggu...
HatiBuku
HatiBuku Mohon Tunggu... Lainnya - Toko buku Online

Menjual buku ori, kunjungi lapak kami di @hatibuku.Saat ini baru tesedia di media platform Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Emosi

15 Mei 2020   06:12 Diperbarui: 15 Mei 2020   10:20 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

PENGERTIAN EMOSI

Emosi dapat diartikan sebagai reaksi penilaian (positif atau negative) yang kompleks  dari suatu sistem saraf seseorang terhadap rangsangan datri luar atau dari dalam dirinya sendiri.Definisi itu menggambarkan bahwa emosi di awali dengan adanya suatu rangsangan, baik dari luar ( benda, manusia, situasi, cuaca ) maupun dari dalam diri kita ( tekanan darah, kadar gula, lapar, ngantuk, segar, dan lain lain ) pada indra indra kita.

Perbuatan kita sehari hari disertai oleh perasaan perasaan tertentu yaitu perasaan sedih, senang, yang selalu menyertai perbuatan perbuatan sehari hari kita tersebut disebut warna efektif. Warna efektif ini kadang kadang kadang kuat kadang kadang lemah atau bahkn kadang juga samar.Warna efektif yang kuat maka perasaan akan lebih mendalam, lebih luas dan lebih tertera. Perasaan perasaan yang seperti ini disebut emosi, beberapa macam emosi antara lain : gembira, Bahagia, terkejut, jemu, benci, was was dan sebagainya.

Teori Teori Terjadinya Emosi

Terdapat dua macam pendapat tentang terjadinya emosi yaitu pendapat nativistik ( emosi adalah bawaan ) dan pendapat empiric ( emosi adalah hasil belajar / pengalamn ). Salah satu penganut paham teori nativistik yang termasuk paling awal adalah Rene Descartes ( 1596-1650 ) ia mengatakan bahwa manusia sejak lahir telah mempunyai enam emosi dasar yaitu : cinta, kegembiraan, keinginan, benci, sedih dan kagum ).

Salah satu argumen yang melandasi teori teori nativistik adalah bahwa pada dasarnya ekspresi emosi pada dasarnya sama saja diantara hewan dan manusia. Di pihak kaum empiristik  dapat kita catat nama nama William James (1842-1910 Amerika Serikat ) dan ( Carl lange Denmark ) kedua orang ini menyusun tentang emosi yang dinamakn teori James-Lange.

Menurut teori ini emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap rangsang rangsang ynag datang dari luar. Jadi kalau semisal seseorang melihat harimau maka reaksinya adalah darah makin cepat beredar karena denyut jantung makin cepat, paru paru pun lebih cepat memompa udara dan sebagainya.

Respon respon tubuh ini kemudian dipersepsikan dan timbulah rasa takut.Jadi orang ini berdebar debar bukan karena takut harimau tetapi  karena dia berdebar debar maka timbul rasa takut, mengapa rasa takut yang timbul, ini disebabkan oleh hasil pengalaman dn belajar.Orang yang bersangkutan dengan pengalamnya telah mengetahui bhwa harimau adalah mahkluk yng berbahaya karena itu debaran jantung dipersepsikan sebagai rasa takut.
Tokoh empiris lain yang mengemukakan teori emosi yaitu Wilhelm Wund (1832-1920 ) tetapi berbeda dengan W James yang menyelidiki mengapa timbul emosi, W.Wundt menguraikan jenis jenis emosi : Lust -- Unlust  (Senang -- Tak senang ) Spannung -Losung ( Tegang -- Tak tegang ) Erregung -berubigung ( Semangat -- Tenang ).

Klineberg pada tahun 1938 menyelidiki literarur literatur cina dan mendapatkan berbagai bentuk ekspresi emosi yang berbeda beda dengan cara cara yang ada didunia barat.Ekspresi ekspresi itu antara lain :
A.lidah jika keheranan
B.Menjulurkanertepuk tangan jika khawatir
C.Menggaruk kuping dan pipi kalau Bahagia
Yang juga dipelajari dalam perkembangan emosi adalah obyek obyek dan situasi  situasi yang menjadi sumber emosi.
Warna efektif pada seseorang mempengaruhinpula pandangan orang tersebut terhadap obyek atau situasi di sekelilingnya. Ia dapat suka atau tidak menyukai sesuatu, misalnya ia suka kopi tetapi tidak suka teh. Ini disebut preferensi dan merupakan bentuk yang paling ringan dari pada penharuh emosi terhdap pandangan seseorang mengenai situasi atau obyek dilingkunganya. Dalam bentuknya yang lebih lanjut, preferensi dapat menjadi sikap, yaitu untuk kecenderungan bereaksi secara tertentu terhadap hal hal tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Umum. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. (Bandung: CV Pustaka Setia).
Wawan Sarwono,Sarlito.2018.Pengantar Psikologi Umum. ( Depok : Rajawali Pers )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun