Mohon tunggu...
Muhammad Tanfidzul Umam
Muhammad Tanfidzul Umam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya photografi dan videografi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sarung dan Peci Icon Politisasi Santri

30 November 2022   13:22 Diperbarui: 14 Desember 2022   06:48 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Santri adalah sebutan bagi seseorang yang belajar dan mendalami ilmu agama Islam, masyarakat Indonesia biasanya mengenal santri dengan simbol yaitu berpeci, sarung, dan tinggal di pesantren. Akan tetapi, menurut KH. Mustofa Bisri santri tidak hanya yang tinggal di pesantren, tapi setiap orang yang memiliki akhlak dan sifat yang baik dan hormat kepada gurunya bisa di sebut santri.

Kaum santri merupakan kalangan yang sering kali dianggap sebagai kalangan sami'na wa atho'na, terhadap kyai mereka yang secara politik menjadi kekuatan massa yang cukup potensial.

Artinya, jika pengasuh pondok atau kyai berkata kepada santri, maka santri pun akan mengikuti perkataan yang disampaikan oleh kyai tersebut.

Peluang ini dimanfaatkan oleh kalangan elit politik dengan mendekati para kyai di pondok pesantren, maka secara matematis pontensi suara sudah dapat diperhitungkan.

Hal tersebut dapat dilihat dari perhatian yang di berikan para politisi yang selalu melakukan kunjungan politik kebeberapa pondok pesantren yang berpengaruh di berbagai daerah untuk kepentingan politik. Karena pondok pesantren dipandang sebagai suatu instansi yang memiliki nilai kepercayaan di mata masyarakat dalam banyak hal. Pondok pesantren juga dinilai sebagai instansi yang memiliki citra baik, maka siapapun yang memiliki hubungan dengan pondok pesantren akan dianggap sebagai pribadi yang baik.

Kebanyakan politisi yang berkunjung ke pondok pesantren bertujuan agar mendapatkan suara dengan melakukan perjanjian antara politisi dengan kyai tersebut.

Dalam kunjungannya, politisi tersebut biasa mendadak memakai pakaian santri yaitu sarung dan peci yang merupakan icon para santri. Hal itu membuat sebagian masyarakat yang mengetahui memberikan pandangan yang positif atau negatif.

Adapun pandangan masyarakat yang positif mengenai hal tersebut yaitu masyarakat berpendapat bahwa saat ini peranan pondok pesantren juga sangat dibutuhkan dalam politik karena pondok pesantren merupakan wadah bagi para pemuda pemudi untuk menuntut ilmu agama.

Dengan datangnya para politisi ke pondok pesantren, masyarakat menilai bahwa politisi tersebut bisa dipercaya sebagai panutan dan dapat membimbing masyarakat karena memiliki hubungan baik dengan kyai di lihat dari kegiatan bersilaturahmi ke pondok pesantren.

Ada pandangan masyarakat yang negatif mengenai hal tersebut, karena adanya penurunan kualitas kyai dan santri di pondok pesantren karena ikut berpolitik. Masyarakat menilai pondok pesantren yang terlalu ikut dalam politik akan tercabut sebagai Lembaga Pendidikan Islam.

Bahkan orang tua santri yang mengetahui akan hal  tersebut akan memilih pondok pesantren yang lebih serius dalam mendidik santrinya bukan malah mementingkan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun