Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Setelah Diresmikan SBY, Bumi Perkemahan Seulawah Terlantar

29 Maret 2013   00:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:03 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_244796" align="aligncenter" width="600" caption="Bumi Perkemahan Seulawah Scout Camp, sebuah fasilitas perkemahan yang terletak 78 Km dari Banda Aceh."][/caption] Pramuka alias praja muda karana, sebuah organisasi tempat berkumpulnya generasi muda kreatif. Melalui organisasi kepanduan ini, generasi muda dididik untuk menjadi calon pemimpin bangsa dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, ketersedian berbagai fasilitas sangat dibutuhkan. Salah satunya adalah bumi perkemahan sebagai ajang latihan kepemimpinan. Diyakini bahwa pramuka dapat mencegah generasi muda dari pengaruh narkoba. Alhamdulillah, sebuah bumi perkemahan modern seluas 120 hektar sudah berdiri megah di Aceh. Bumi perkemahan Seulawah Scout Camp terletak dipinggir jalan negara Medan-Banda Aceh. Tempatnya sangat strategis, berada dibahu gunung Seulawah, memiliki view yang sangat indah, ditambah udara yang sejuk. Memang lokasi itu cocok untuk bumi perkemahan. Pada saat bumi perkemahan yang terletak 78 Km dari Banda Aceh itu diresmikan oleh Presiden SBY, 30 Nopember 2010 lalu, semua orang optimis bahwa lokasi itu akan menjadi salah satu tempat paling ramai dikunjungi. Dengan fasilitas gedung dan tempat latihan yang cukup memadai, lokasi itu bisa menjadi pusat berbagai aktivitas kepramukaan dan masyarakat. Selain sebagai bumi perkemahan pramuka, lokasi itu cukup layak untuk dijadikan tempat latihan outbond dan obyek wisata panorama. Bahkan disela-sela penutupan Perkemahan Wirakarya Nasional dua tahun lalu, Wagub Aceh Muhammad Nazar seperti ditulis Waspada (6/12/2010) memang akan mengembangkan bumi perkemahan Seulawah Scout Camp di Kecamatan Muara Tiga, Pidie itu. Dia bertekad akan menjadikan lokasi itu sebagai tempat yang representatif dan modern pada tahun 2011. “Kami berupaya mengembangkan Seulawah Scout Camp menjadi bumi perkemahan yang ideal, monumental, dan memiliki manfaat berkelanjutan bagi pramuka, pemerintah dan masyarakat” sebut Wagub Nazar waktu itu. [caption id="attachment_244797" align="alignright" width="300" caption="Lapangan upacara didalam Bumi Perkemahan Seulawah Scout Camp yang sudah ditumbuhi semak belukar."]

13644901261344597267
13644901261344597267
[/caption] Sayang seribu kali sayang, Rabu (27/3) kemarin penulis sempat lesu melihat potensi hebat yang dimiliki lokasi bumi perkemahan itu, ternyata tidak terpelihara. Gedung-gedung megah plus fasilitas latihan yang ada disana, kini terlantar. Semak belukar yang terus meninggi mulai mengepung lokasi itu. Tidak ada yang tahu, problem apa yang sedang dihadapi oleh pusat pembinaan pramuka dan generasi muda itu. Memang, disebelah kiri gerbang itu tertulis disebuah triplek bahwa tanah itu milik seseorang, apakah ini penyebabnya? Wallahualam bissawab. Bagi mereka yang menuju ke atau kembali dari Banda Aceh pasti selalu “disapa” oleh Bumi Perkemahan Seulawah tersebut. Ribuan orang yang melewati jalan negara itu tidak mungkin “buang muka” ketika berpapasan dengan gerbang bumi perkemahan tersebut. Sekonyong-konyong, pintu gerbang megah yang bertuliskan Bumi Perkemahan Seulawah Scout Camp itu “menangis” sembari mempertanyakan nasibnya kepada orang yang lalu lalang didepannya. Rasanya, kita juga ingin “menangis” menyaksikan fasilitas megah yang menghabiskan dana milyaran rupiah itu harus tertelan semak belukar. Seolah-olah jeritan bumi perkemahan itu mengetuk sanubari dan jiwa orang-orang yang lewat di depannya. Haruskah bumi perkemahan Seulawah Scout Camp itu hanya menjadi proyek sekali pakai? Tentu, sebagai warga Aceh tidak berharap bumi perkemahan itu hanya menjadi monumen atas kunjungan Presiden SBY ke Aceh pada tahun 2010. Oleh karena itu, perlu langkah dan upaya cepat untuk merawat dan menfungsikan bumi perkemahan kebanggaan rakyat Aceh dan bangsa Indonesia itu. Penulis tidak tahu, tanggung jawab siapa untuk merawatnya, tetapi janganlah kita sampai disebut sebagai bangsa yang giat membangun namun enggan memelihara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun