[caption id="attachment_164745" align="aligncenter" width="488" caption="Buah kasmak, makanan para dewa yang dapat mencegah kanker, banyak tumbuh di Dataran Tinggi Gayo Aceh Tengah (Foto: Syukri Muhammad Syukri)"][/caption] Kasmak atau kesemek (Diospyros kaki) sejenis tanaman buah berwarna orange, mirip apel. Di Dataran Tinggi Gayo Aceh Tengah dan Bener Meriah, tanaman ini banyak tumbuh diantara tanaman kopi arabika. Dalam tradisi China dan Jepang buah kasmak sangat penting untuk melengkapi berbagai upacara. Tanaman kasmak tumbuh subur pada ketinggian diatas 600 meter dari permukaan laut. Namun, bagi petani di Aceh Tengah, kasmak bukan sebagai tanaman primadona karena harga jualnya ditingkat pedagang masih sangat murah, berkisar antara Rp.3000-Rp.5000 per Kg. Ir. Rusman, salah seorang pakar budidaya kasmak dari Kabupaten Bener Meriah, beberapa waktu yang lalu mengatakan, tanaman kasmak umumnya berkembang sendiri, tanpa dipupuk dan tanpa menggunakan pestisida. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan dengan sistem dirunduk, seperti cara budidaya apel, yaitu memasukkan dahannya ke dalam tanah sampai akarnya tumbuh. Dahan yang sudah tumbuh akar itu, dipotong, kemudian disemai ke tempat lain atau dimasukkan dalam polybag. "Sebenarnya, kasmak salah satu tanaman buah paling mudah dibudidayakan, jarang diserang hama, sehat untuk dikonsumsi, karena bebas pupuk an-organik dan bebas pestisida," jelas Rusman. Menyangkut dengan kebutuhan hara, tambah Rusman, tanaman kasmak tidak mengganggu asupan hara tanaman kopi. Akar tanaman kasmak lebih dalam dari tanaman kopi. "Akar tanaman kopi hanya 30 cm didalam tanah, akar tanaman kasmak lebih dari 30 cm. Jadi tanaman kasmak cocok sebagai salah satu alternatif pohon pelindung tanaman kopi," imbuh alumni Fakultas Pertanian Unsyiah ini. Begitu selesai dipetik, saran Rusman, buah kasmak belum dapat langsung dikonsumsi, karena adanya rasa sepat (kelat) akibat kandungan zat tanin yang dikenal dengan istilah tanin-kaki. Zat tanin yang dikandung oleh buah kasmak dapat dihilangkan dengan merendamnya dalam air biasa atau air yang dicampur garam selama 2-3 hari. Setelah proses perendaman, rasa buah yang berasal dari China itu sangat renyah, manis dan cocok dijadikan sebagai makanan penutup. Menurut Kiathidupsehatdotcom mengungkapkan bahwa  kesemek atau kasmak (Diospyros kaki) dalam bahasa Yunani diartikan sebagai food of the God alias makanan para dewa ini mempunyai nilai gizi yang cukup baik. Dibandingkan semangka dan apel, kandungan vitamin C juga A jauh lebih tinggi. Setiap 100 g kesemek mengandung kalori 78 kkal, protein 0,8 g, lemak 0,5 g, karbohidrat 20 g (terutama fruktosa dan glukosa), kalsium 6 mg, vitamin A 2.710 SI, vitamin C 11 mg dan vitamin B1 0,05 mg. Nilai energinya 320 kJ/100 g. Khasiat buah kasmak sangat banyak, bila setiap hari dimakan sebuah dapat membantu mencegah pengerasan pembuluh darah. Buah ini juga berkhasiat menjaga tekanan darah agar tidak melewati ambang normal. Tepeliharanya kelenturan pembuluh darah dan stabilnya tekanan darah adalah kunci utama terpeliharanya kesehatan jantung. Kasmak juga kaya akan likopen yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah kanker, phytochemical lutein, betakaroten dan serat. Kandungan polifenol di dalam kesemek dapat menurunkan kolesterol jahat dan mencegah penyakit jantung. Sedangkan serat kasmak dapat mengikat zat karsinogen dan mengelurakannya dari saluran cerna, manfaatnya kanker saluran pencernaan bisa dicegah. Seratnya juga mencegah sembelit dan menjaga kesehatan sistem pencernaan. Selamat menikmati kasmak alias kesemek, buah yang menjadi makanan para dewa. Buah lokal yang sangat renyah, manis, dan bebas pestisida. Semoga bermanfaat...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI