Mohon tunggu...
Puisi

Titik Putih

24 Juni 2018   18:37 Diperbarui: 24 Juni 2018   18:45 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa yang akan terjadi pada manusia yang telah mati hatinya?

Setiap sisi dalam kehidupannya terjadi begitu saja, terlewat tak terasa, hingga tak menduga telah sampai dititik yg dia tidak sangka sangka.. tiba tiba sudah dewasa dan penuh tanggung jawab dipundaknya

Hatinya menghitam, tak ada lagi cahaya dalam dirinya, setiap yang ia lakukan hanya gugur begitu saja, menembus pikirannya tapi tak menyentuh hatinya sama sekali

Hati itu telah membatu, hati yang suci itu tak lagi terlihat bersih. 

Dalam dirinya hanya ada pikiran yang matang dengan kedewasaannya dalam berpikir.. tapi hatinya yang rapuh dengan ketidaktenangan dirinya dalam menjalankan tugas sebagai manusia yaitu menyembah Allah.

Ibadah kepada Tuhan, tak lagi terkesan. Rasa cintanya rasa rindunya pada Allah dan RasulNya tak lagi terasa, hanya aktifitas mendekati Allah tapi tak terasa dekat, aktifitas memuji Rasul tapi tak terasa rindunya. Hati itu tak lagi merasakan keberadaan Allah dalam dirinya dan tak lagi rindu pada kekasihNya.

Lalu, hati itu sepenuhnya mati.

Tapi, apakah akan ada titik putih di hati yang beku itu? 

Entahlah, semua itu masih terjadi, semua itu masih berjalan mencari titik putih yang dijanjikan Tuhan kepada hambaNYA yang ingin kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun