Mohon tunggu...
Muhammad Surya Bhaskara
Muhammad Surya Bhaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pertahanan

Saya adalah masyarakat yang hidup di perbatasan negara Indonesia yang memiliki impian dan harapan yang tinggi untuk kemajuan. Saya pernah bersekolah 3 S ( SD, SMP, SMA ) di Natuna lalu melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tercintaa Institut Pemerintahan dalam Negeri ( IPDN ), kemudian tidak lama melanjutkan ke jenjang Magister Pertahanan prodi Peace and Conflict Resolution di Unhan RI. Tulisan saya ini sebagai bentuk penyaluran pemikiran saya dan tentunya sebagai sarana belajar saya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Sistem Keamanan Nasional Prancis

13 April 2024   15:44 Diperbarui: 13 April 2024   15:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Republik Prancis atau Perancis saja (Rpublique franaise) adalah sebuah negara berdaulat yang wilayah metropolitannya berada di Benua Eropa. Republik Perancis Kelima juga memiliki berbagai pulau dan teritori seberang laut yang terletak di benua lain.

Perancis Metropolitan memanjang dari Laut Mediterania di selatan hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan dari Rhine di timur hingga Samudera Atlantik di barat. Perancis sekarang ini adalah sebuah republik kesatuan semi-presidensial.

Orang Perancis sering menyebut Perancis Metropolitan sebagai "L'Hexagone" ("Heksagon") karena bentuk teritori wilayah negara Perancis yang seperti segienam. Ideologi utama Perancis tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara.

Batas-batas wilayah daratan utama Perancis:

Utara: Britania Raya, Laut Utara, dan Selat Inggris
Selatan: Laut Mediterania, Spanyol, dan Andorra
Barat: Samudra Atlantik
Timur: Jerman, Belgia, Luksemburg, Swiss, Italia, dan Monako Pembagian Administratif
 

Republik Perancis terbagi menjadi 18 region (terletak di Eropa dan seberang laut), 5 kolektivitas seberang laut, 1 wilayah seberang laut, 1 kolektivitas khusus yakni Kaledonia Baru, dan satu pulau tak berpenghuni langsung di bawah otoritas Menteri Luar Negeri yaitu Clipperton.

Total ada 101 departemen di bawah region, yang dinomori berdasarkan abjad.
Nomor ini digunakan dalam kode pos dan sebelumnya juga digunakan pada plat nomor kendaraan.
Di antara 101 departemen, lima departemen (Guyana Perancis, Guadeloupe, Martinique, Mayotte, dan Runion) berada di region seberang laut yang juga departemen seberang laut, menikmati status yang sama persis dengan Heksagon dan bagian yang tidak terpisahkan dari Uni Eropa.
101 departemen terdiri dari 335 arondisemen, yang pada gilirannya, dibagi lagi menjadi
2.054 kanton. Kanton kemudian dibagi menjadi 36.658 komune. Tiga komune (Paris, Lyon, dan Marseille) terbagi menjadi 45 arondisemen kota.
Region, departemen dan komune dikenal sebagai kolektivitas teritorial, yang berarti mereka memiliki majelis lokal dan juga eksekutif. Arondisemen dan kanton hanya sebagai divisi administratif.

Strategi Hankam Perancis Pasca Perang Dingin

Berakhirnya Perang Dingin membawa dua hal penting : jaminan perdamaian yang lebih baik, sekaligus ketidakpastian keamanan yang ditimbulkan oleh perubahan- perubahan baru. Reunifikasi Jerman membuncahkan harapan, tetapi kembalinya perang di kawasan Eropa menimbulkan pertanyaan besar. Dalam hal ini, mengingat pertahanan Perancis tidak lagi secara langsung tergantung pada pertahanan di daerah- daerah perbatasan geografisnya, tetapi tergantung pada stabilitas internasional, pencegahan krisis baik di Eropa ataupun di luar Eropa, maka kebijakan pertahanan dan keamanan nasional Perancis tidak lagi dilihat dalam kacamata kepentingan nasional belaka, tetapi dalam konteks regional yakni Eropa.

Sebagai inisiator penyatuan Benua Tertua ini, sikap Perancis untuk disuasi persenjataan nuklir nasional dapat dipahami dalam kerangka kepentingan yang lebih luas, yakni 4 pertahanan dan keamanan Eropa bersama yang diatur dalam Traktat Uni Eropa. Perubahan baru akibat hancurnya Uni Soviet dan Yugoslavia melahirkan konflik dan perang di Eropa di Kosovo, Albania, Bosnia-Herzegovian dan Serbia. Belum lagi negaranegara bekas jajahan Uni Soviet yang sekarang tengah berjuang memerdekakan diri. Menghadapi instabilitas keamanan regional seperti ini, Uni Eropa terantang untuk merumuskan dan menetapkan politik dan strategi pertahanan dan keamanan bersama sebagaimana yang disimbolkan oleh Traktat UE.

Perancis menyusun sebuah Buku Putih 1994 (Livre blanc : defense et securite nationale) yang disusun dalam konteks euforia kemenangan demokrasi dan kebebasan yang ditandai runtuhnya Tembok Berlin sekaligus kecemasan dan kekhawatiran baru atas perubahan-perubahan tata dunia yang berlangsung cepat. Buku ini merumuskan strategi pertahanan dan keamanan nasional Perancis, dalam konteks berakhirnya Perang Dingin dan Pakta Warsawa, perubahan Eropa dan internasional, kemajuan teknologi, dan kehidupan ekonomi.
 
Sebagaimana yang diungkapkan PM Edouard Balladour, penulisan buku ini didasari pada alasan-alasan sebagai berikut :

menyadari perubahan-perubahan internasional yang tengah terjadi, memaparkan tujuan-tujuan politik pertahanan dan strategi yang dipilih Perancis, membangun kerangka aksi pasukan militer dan juga politik sumberdaya pertahanan Perancis. Selain dalam konteks Eropa, Buku Putih 1994, tampaknya, juga membangun politik pertahanannya dalam prespektif pelayanan dan tanggung jawabnya pada keamanan dan perdamaian dunia. Hal ini dipahami, mengingat Perancis adalah negara yang memiliki sejarah dan pengaruh kolonial di negara-negara lain, seperti di Afrika dan Pasifik, serta Mediterania di mana kepentingan-kepentingan Perancis baik langsung maupun tidak tergantung pada faktor keamanan. Strategi yang ditawarkan Buku Putih 1994 didasarkan pada konsensus baru : kemampuan adaptasi militer, peran baru pasukan konvensional, skenario tugas pasukan, postur permanen keamanan, prioritas baru operasional, politik persenjataan, konsep pembentukan pasukan dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun