Koperasi Merah Putih di Ulang Tahun Koperasi Indonesia
Oleh: Muhamad Sartibi/ Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Tangerang/ Guru SMAN 21 Kabupaten Tangerang
Setiap 12 Juli, bangsa Indonesia memperingati Hari Koperasi sebagai bentuk refleksi dan afirmasi terhadap peran koperasi dalam perekonomian nasional. Tahun ini, perayaan tersebut ditandai dengan peluncuran besar-besaran gerakan Koperasi Merah Putih, yang digagas sebagai upaya revitalisasi koperasi di level desa dan kelurahan.
Koperasi Merah Putih bukan sekadar nama simbolik. Ia mengandung makna ideologis: semangat nasionalisme, gotong royong, dan pembebasan ekonomi rakyat dari ketergantungan pada sistem rente dan riba. Program ini berambisi membentuk 80.000 koperasi desa/kelurahan sebagai sarana produksi, distribusi, dan layanan keuangan mikro
Ulang tahun Koperasi Indonesia bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum refleksi atas kiprah gerakan koperasi dalam membangun kemandirian ekonomi rakyat. Dalam konteks ini, kehadiran Koperasi Merah Putih patut diapresiasi sebagai bentuk inovasi dan revitalisasi semangat koperasi di tengah tantangan zaman.
Koperasi Merah Putih membawa identitas kuat sebagai koperasi yang menjunjung nilai-nilai nasionalisme, kemandirian, dan gotong royong. Di tengah arus liberalisasi ekonomi dan dominasi korporasi besar, koperasi ini tampil dengan semangat baru---menggabungkan semangat kebangsaan dengan efisiensi manajerial dan prinsip ekonomi kerakyatan.
Dengan mengusung nama "Merah Putih", koperasi ini tidak sekadar bergerak di bidang ekonomi, melainkan juga menyuarakan identitas kebangsaan. Ia menjadi wujud nyata dari cita-cita Trisakti Bung Karno: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Koperasi Merah Putih menjawab tantangan zaman dengan adaptif, misalnya melalui digitalisasi layanan koperasi, transparansi manajemen, dan integrasi lintas sektor. Hal ini membuat koperasi tidak hanya relevan bagi generasi tua, tetapi juga menarik bagi generasi muda yang selama ini cenderung menjauh dari gerakan koperasi.
Dengan platform digital dan pola manajemen modern, Koperasi Merah Putih berpotensi menjadi model koperasi masa depan: demokratis secara struktural, profesional secara operasional, dan inklusif secara sosial.
Meski menjanjikan, Koperasi Merah Putih tetap menghadapi tantangan, seperti literasi koperasi yang masih rendah, ketergantungan pada bantuan negara, serta perluasan jejaring usaha. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu memberikan dukungan berupa kebijakan afirmatif, pendidikan koperasi, serta pembentukan ekosistem usaha yang ramah terhadap koperasi.
Di tengah peringatan Hari Koperasi Indonesia, Koperasi Merah Putih adalah simbol harapan bahwa koperasi bisa bangkit sebagai pilar ekonomi nasional yang mandiri, adil, dan berkelanjutan. Koperasi bukanlah peninggalan masa lalu, tetapi jalan masa depan bagi ekonomi Indonesia yang berdaulat dan berpihak pada rakyat. "Koperasi Merah Putih bukan sekadar lembaga ekonomi, melainkan manifestasi semangat gotong royong dan kedaulatan bangsa."