Jamaah tarawih yang masih nampak imut tersebut senang sekali ketika shalat tarawih usai. Ia pergi dengan mengayunkan tangan sambal sedikit berlari, ia menghampiri imam.
Tak hanya dia, ternyata ada juga yang mengikuti langkahnya dan mendekati imam. SI imam pun sambal tersenyum melihat jamaah tarawih usia 3-5 tahun dengan senyum tiada henti.
Ia kali ini serasa menjadi artis papan atas, khusus Bulan Ramadhan ini. Si anak kecil tersebut menyodorkan buku kendali puasa Ramadan dan menandatanginya satu persatu.
Tanpa basa-basi dan perkenalan, si anak kecil itu tanpa merasa sungka begitu saja menyodorkan buku mereka masing-masing.
Tanda tangan demi tandan tangan telah terlewati, hingga saat si imam bertemu dengan buku terakhir. Karena sudah agak sepi dan anak-anak sudah pada pulang, ia sedikit mengulur waktu dan bertanya-tanya pada anak tersebut.
"Kamu rumahnya mana, dek?"
"Lasem, Pak Ustadz." Jawabnya dengan nada nyaring khas anak kecil.
Si imam agak terhenyak ketika ada orang tua yang perlahan menghampiri mereka berdua. Nampaknya, memang si anak sudah menunggu terlalu lama, dan juga orang tuanya.
Kebetulah si orang tua anak tersebut selalu bareng ikut tarawih bersama anaknya.
Si imam pun segera menyelesaikan tanda tangannya, sebab ia sungkan dengan orang tua si anak yang sudah menunggu lama.
Orang tuanya pun tersenyum dan menyapa sebentar, kemudian mengajak anaknya untuk salim kepada si imam dan pamit pulang.
-The End-
By: M. Saiful Kalam
Source: Pengalaman Pribadi