Promosi Jabatan Susah?

Referensi: pengalaman teman penulis

Kalau dengar jabatan, pasti langsung ditelinga seperti "wah", "keren", dan idi lainnya yang muncul. Siapa sih yang dirinya tidak ingin mendapat sebuah jabatan? 

Semua manusia tentu menginginkan hal tersebut entah untuk alasan tenar, balas dendam kegagalan masa lalu, uang yang banyak, dan sebagainya. Dan itu wajar.

Tapi, ada beberapa hal yang mungkin sering dilupakan kalau promosi jabatan itu hanya bisa diraih dua hal (diartikel sebelumnya mungkin sudah dijelaskan), yaitu dengan prestasi atau menjilat.

Di sini, penulis hanya akan membahas lewat jalur prestasi saja ya.

Baik begini, di pekerjaan kita pasti tidak akan asing yang namanya demosi dan promosi. Kalau promosi kan naik jabatan, kalau demosi kebalikannya. Nah apa saja yang prestasi yang bisa membuat kita gampang dipromosikan jabatan?

Tapi sebelumnya, tulisannya ini hanya berguna di perusahaan yang jenjanh karirnya tinggi. Maksudnya jabatan yang ada di dalamnya itu terdiri 5-7 strata. 

Bahkan mungkin ada yang lebih. Urutannya begini, pertama, kalau ditempat penulis, mulai dari bawah dimulai dari Marketing, Team Leader, Supervisor, PIC, Areal Manajer, Manajer Regional, dan Direkrur.

Kalau diperusahaan BUMN ada ketambahan seperti komisaris. Sedangkan di perusahaan terbuka, ada yang namanya pemegang saham yang biasa disebut RUPS (rapat umum pemegang saham).

Kalau dikampus, ya ada namanya dosen, kepala jurusan, dekan, wakil rektor, dan paling adalah rektor. Ya intinya sebuah instansi ada jabatan yang diperlukan tentu untuk memenuhi kebutuhan tiap instansi.

Nah, sebuah instansi yang memiliki persyaratan tersendiri di tiap jabatannya. Misal, seorang marketing yang harus bisa kejar target 150 user perbulan. Kalau berhasil dalam dua atau tiga bulan, maka ia layak dipromosikan jadi team leader.