Mohon tunggu...
muhammad sadji
muhammad sadji Mohon Tunggu... Lainnya - pensiunan yang selalu ingin aktif berliterasi

menulis untuk tetap mengasah otak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setiap WNI sebagai Personal Selling Pariwisata

19 Desember 2022   21:16 Diperbarui: 19 Desember 2022   21:22 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raja Ampat. (Sumber: Indonesia Kaya)

      

Pada tanggal 9 Agustus 2022 yang lalu, Kompas TV memberitakan pernyataan negatip seorang Senator Australia, bahwa P. Bali dikatakan banyak kotoran sapi. Dia mengkhawatirkan turis yang  mengunjungi Indonesia khususnya P. Bali bisa terpapar penyakit mulut dan kaki sapi. Wakil Gubernur Bali langsung bereaksi, bahwa pernyataan Senator itu tidak benar. Dia khawatir pernyataan itu akan berakibat menurunnya turis asing berkunjung ke Bali dan ke Indonesia. Tetapi syukur alhamdulillah, kekhawatiran itu tidak terjadi. Turis tetap berdatangan ke P. Bali dan bahkan didatangi oleh para Pemimpin G20 beserta rombongan dalam rangka pertemuan tingkat tinggi yang terbilang sukses besar.

       Pariwisata adalah produk ekonomi bernilai tinggi yang diharapkan menjadi andalan perekonomian selain sektor pertambangan, pertanian dan perindustrian. Sebagai produk kategori industri, maka untuk memasarkan agar laku keras, berlaku juga hukum, metode atau konsep Marketing Mix yang terkenal dengan 4P, yaitu Product, Price, Place dan Promotion. Dan kita patut bersyukur karena oleh sebuah situs Inggris Money.co.uk, Indonesia pada tahun 2022 ini dinyatakan sebagai negara terindah di dunia. Penilaian itu didasarkan atas tujuh faktor yaitu gunung berapi, pegunungan, terumbu karang, kawasan lindung, garis pantai, hutan hujan dan gletser. Indonesia yang terdiri atas lebih dari 17.000 pulau, dihuni oleh lebih dari 1.300 suku bangsa dan berkomunikasi aktif dengan sekitar 600 bahasa ibu, juga kaya dengan seni dan budaya yang beraneka ragam. Disebutkan oleh situs itu, bahwa setiap 100 kilometer di Indonesia akan selalu ditemui keindahan. Skornya dinyatakan 7,77 dari nilai tertinggi 10, yang berarti masih banyak peluang untuk bergeser. Yang ada baru penilaian atas kekayaan alam yang dikaruniai oleh Tuhan, belum pada tahap pengembangan dan pemeliharaan yang diharapkan bisa mengundang para turis lebih besar lagi.

 Dalam konsep Marketing Mix, maka itulah produk kita, yang sejatinya kaya raya sebagai modal dasar pengembangan industri pariwisata di tanah-air. Kemudian price, harga atau biaya kehidupan di Indonesia termasuk murah dalam segala hal termasuk penginapan, kuliner maupun transportasi. Place, dalam hal ini termasuk destinasi pariwisata, sangat beragam dan mudah dijangkau. Infrastruktur yang banyak tersedia dan memadai, sangat mendukung industri pariwisata. Dan terakhir, yang sangat penting adalah masalah promosi. Tetapi yang patut dipahami oleh setiap negara di seluruh dunia, bahwa sektor pariwisata memerlukan keamanan dan kenyamanan. Suatu negeri yang keamanannya terjamin, pasti melahirkan kenyamanan. Sebaliknya, negeri yang tidak pernah damai, ada terorisme, ada bom, selalu ada demonstrasi yang urakan, tawuran di mana-mana pasti dijauhi oleh para turis asing. Tetapi juga masyarakatnya yang kurang ramah, lalu lintas yang semrawut, banyak sampah di mana-mana juga bisa mengurangi kenyamanan. Maka inilah tugas setiap Warga Negara Indonesia (WNI) untuk mengatasi dan menjalankan personal selling dengan baik sebagai pelaku utama promosi pariwisata yang efektif. 

Atas perannya setiap WNI sebagai personal selling diperlukan pemahaman bahwa industri pariwisata bisa memajukan peradaban, menciptakan saling pengertian, mendatangkan devisa dan semakin terbukanya lapangan kerja. Joko Widodo alias Jokowi sebagai individu maupun sebagai Kepala Negara NKRI telah memberikan contoh yang baik. Presiden Jokowi memperkenalkan kebudayaan nasional ketika selalu berbusana daerah yang berganti-ganti dalam acara resmi kenegaraan. Dan juga menerapkan secara lengkap dan runut ritual agama maupun adat ketika menikahkan tiga orang putra-putrinya. Dalam hal ini, Presiden Jokowi telah menjalankan peran Personal Selling Pariwisata NKRI dengan baik, bagaimana dengan kita? Sebenarnya sederhana saja, jaga suasana aman, rukun, damai dan menjaga kebersihan lingkungan dengan seksama, itu sudah cukup berharga. Dan tulah tugas kita bersama sebagai rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa dalam rangka memajukan pariwisata di bumi pertiwi ini!*****Bekasi, Desember 2022                               

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun