Mohon tunggu...
muhammad ripki
muhammad ripki Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh KB bagi kesehatan reproduksi masyarakat

12 September 2025   15:30 Diperbarui: 12 September 2025   15:28 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Program KB (keluarga berencana) adalah program pemerintah Indonesia yang telah ditetapkan sejak tahun 1970 hingga sekarang. Program ini memiliki tujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sekitar 1,49% atau setara dengan empat juta orang per tahun. Angka ini berada dalam kategori pertumbuhan sedang, yaitu 1-2% per tahun. Sementara itu target pertumbuhan penduduk Indonesia adalah 1,19% atau sekitar satu sampai dua juta orang per tahun (Data BPS, 2021). 

Hubungan kesehatan dengan program KB tentunya sangat erat. selain mengoptimalkan laju pertumbuhan penduduk, program ini memiliki tujuan lain seperti mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Proses melahirkan tidaklah mudah, tidak sedikit kasus kematian akibat melahirkan. Ketika melahirkan, ada dua nyawa yang dipertaruhkan yaitu ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Dengan adanya program KB ini, peluang terjadinya kasus kematian ibu dan bayi akan menurun. Hal semacam kasus kematian mungkin dipercaya merupakan takdir tuhan, namun apakah salah kita berusaha untuk menghindarnya? Ketika kita telah tau ada peluang buruk maka kita harus mengantisipasinya, tapi bukan berarti seorang perempuan tidak boleh hamil dan melahirkan, hanya dihimbau untuk tidak terlalu sering, seperti yang dihimbaukan dalam program KB 'Dua anak cukup'.

Manfaat KB lainnya adalah untuk meningkatkan kesadaran kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi sangat perlu diperhatikan, masih banyak masyarakat yang tidak terlalu memperdulikannya, Padahal resiko penyakitnya tidak bisa dianggap remeh seperti Gonore, penyakit ini disebabkan karena infeksi bakeri Neisseria gonorrhoeae melalui hubungan seksual yang tidak aman. Oleh karena itu pemerintah mengadakan edukasi kesehatan reproduksi agar kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi melalui program keluarga berencana (KB).

Selain itu ada hal yang lebih penting dari tujuan program KB, yaitu untuk mengantisipasi penyebaran infeksi menular seksual (IMS) Contohnya adalah HIV/AIDS. HIV dapat menular melalui hubungan seks yang tidak aman, seperti berhubungan dengan pasangan yang terinfeksi HIV atau berhubungan dengan pasangan yang bekerja sebagai pekerja seks. Program KB ada untuk mengantisipasi penyebaran HIV yang terlalu banyak, misalkan ada seorang pasangan yang salah satunya terkena infeksi HIV dan mereka memakai program KB, kemungkinan besarnya anak yang akan lahir akan terjangkit juga, karena HIV dapat ditularkan melalui ibu ke anak selama fase kehamilan, persalinan atau menyusui. Jika program KB dilaksanakan sepenuhnya dengan baik angka orang yang terkena infeksi HIV dapat dikurangi.

Akan tetapi ada hal lain yang membuat program ini tidak bagus, karena banyak wanita yang beralih ke metode KB yang lain karena efek sampingnya. Menurut data Kemenkes RI tahun 2021, data wanita subur sebanyak 71.570.465 seluruh indonesia dan hampir seluruhnya menggunakan kontrasepsi hormonal yang terdiri dari kontrasepsi suntik (48.56%), pil (26.60%), dan implant (9.23%). Setiap kontrasepsi tersebut memilliki efek samping, seperti perubahan siklus menstruasi, perubahan libido bahkan efek samping yang lebih serius seperti kanker rahim dan lain lain. 

Bukan hanya itu permasalahanya, permasalahan lainnya adalah minimnya penyebaran informasi tentang KB. Ada beberapa daerah yang belum mendapatkan informasi yang lengkap tentang program KB, bukan karena pemerintah tidak peduli tapi karena keterbatasan akses ke lokasi lokasi pemukiman masyarakat yang masih sangat terpencil. Dan di beberapa daerah informasi tentang KB masih minim sehingga mengakibatkan banyak kesalahpahaman atau penggunaan alat kontrosepsi yang tidak tepat. Bahkan yang di wilayah perkotaan saja masih banyak yang tidak mempedulikannya, edukasi edukasi yang diberikan hanya sebatas angin lewat yang artinya cuma didengar tapi tidak dilaksanakan.

Program KB sangatlah bermanfaat bagi kesehatan masyarakat terutama dalam kesehatan reproduksi. Akan tetapi masih banyak PR yang harus diselesaikan oleh pemerintah agar program ini berjalan sesuai harapan. Dan sebagai masyarakat harus sadar dan mengikuti himbauan himbauan yang diberikan para tenaga kesehatan.

KATA KUNCI: Infeksi, Masyarakat, Program, Reproduksi, Sehat. 

DAFTAR PUSTAKA

Anjani, Dewi. "PENGARUH KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP KESEHATAN WANITA." Jurnal Kesehatan 1.01 (2024): 7-13

Fahira, Tsalusa Rosma. "Hubungan antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Persiapan Berkeluarga Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Tahun 2021." Media Gizi Kesmas 11.1 (2022): 182-190.

Muh.fadil. 2023. Update! Angka Pertumbuhan Penduduk Dunia dan indonesia. https://www.kelasgeografi.id/2023/08/PertumbuhanPendudukDuniaIndonesia.html?m=1 [online]. (diakses tanggal 28 Agustus 20

25)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun