Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi
Muhammad Rifqi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Muhammad Rifqi Mahasiswa S1 jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah di UIN K.H. Abdurahman Wahid Peklaongan

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Wajah Baru Pesisir Utara Kota Pekalongan Akibat Banjir Rob

12 Mei 2025   08:30 Diperbarui: 6 Mei 2025   11:03 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

            Menurut saya, tidak hanya pemerintah yang harus memikirkan bangaimana solusi terbaik untuk menangani kasus banjir rob ini, namun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam juga merupakan salah bentuk upaya dalam mengatasi fenomena yang terjadi diwilayah pesisir saat ini. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk yang berakal sudah semestinya sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, salah satunya dengan melestarikan hutan, mengurangi penggunaan air bawah tanah, kendaraan bermotor dan plastik serta mengelola tata ruang kota yang lebih baik agar banjir rob tidak semakin parah. Hal ini harus dilakukan dengan kolaborasi yang baik antara masyarakat, pihak swasta, dan pemerintah agar dapat berjalan dengan. Dengan mengintegrasikan pengetahuan ilmu dan nilai-nilai agama, kita dapat menciptakan Solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi fenomena banjir rob ini.

Kesimpulan

            Banjir rob di pesisir utara kota pekalongan disebabkan oleh berberapa faktor seperti penurunan muka tanah dan pemanasan global yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut hal ini terjadi tidak lain karena akibat perilaku manusia itu sendiri, harmonisasi dan sain dapat membantu meningkatkan kesadaran Masyarakat dan menciptakan solusi yang efektif, dimana peran sain dalam memahami penyebab banjir rob dan peran agama dalam memberikan panduan moral dan spiritual sehingga merubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari guna memperkecil kemungkinan terjadinya banjir rob yang lebih besar. 

 

Daftar Pustaka

Bappenas. (2019). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional

Cahyadi, A., Marfai, M. A., Mardiatno, D., & Nucifera, F. (2017). Pemodelan Spasial Bahaya Banjir Rob Berdasarkan Skenario Perubahan Iklim dan Dampaknya di Pesisir Pekalongan.

Triana, V. (2008). Pemanasan global. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 2(2), 159-163.

Putranto, T. T., Widiarso, D. A., & Yuslihanu, F. (2016). Studi Kerentanan Air Tanah Terhadap Kontaminan Menggunakan Metode Drastic di Kota Pekalongan. Teknik, 37(1), 26-31.

Syafitri, A. W., & Rochani, A. (2022). Analisis Penyebab Banjir Rob di Kawasan Pesisir Studi Kasus: Jakarta Utara, Semarang Timur, Kabupaten Brebes, Pekalongan. Jurnal Kajian Ruang, 1(1), 16-28.

Hacks, P. L. Penurunan Tanah Menambah Kompleksitas Adaptasi Iklim di Kota Pesisir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun