Mohon tunggu...
Muhammad Reza Santirta
Muhammad Reza Santirta Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis adalah seni

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Itu Introvert?

4 Desember 2019   23:40 Diperbarui: 23 Juni 2020   14:00 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang introvert. 

"Introvert adalah cara pencarian energi manusia dengan merenung, berfikir, dan merasakan. Ia cenderung pendiam, kalem, selalu merenung, dan menikmati dunia dalam dirinya sendiri" 

Berbicara tentang kepribadian, tentu kita mengetahui perilaku sehari-hari setiap orang. Ada orang yang cenderung terbuka namun ada juga yang sangat tertutup. Setiap manusia mempunyai potensi berupa karakter yang diwujudkan dalam berbagai tindakan.

Wacana tentang kepribadian sebagai bagian dari kehidupan manusia masih merupakan sesuatu yang awam. Banyak yang belum mengenal istilah pengembangan kepribadian seperti introvert maupun ekstrovert. Kebanyakan orang hanya mengetahui psikologi pada perilaku dan perasaan seperti baik, jahat, sedih, gelisah, marah, dan perasaan lainnya.

Padahal, aspek psikologi sangatlah luas. Kalau bicara tentang perilaku manusia maka yang kita dapatkan adalah pengetahuan seputar pemuasan hasrat. Kita mengenal siapa itu Sigmund Freud, bapak psikologi modern. Pemuasan hasrat didasarkan pada pengalaman yang didapat seperti agama, politik, keluarga, hingga norma masyarakat.

Manusia mempunyai gejolak yang menimbulkan dorongan akibat pengaruh neuron. Dorongan hasrat itu menimbulkan perilaku yang merupakan manifestasi dari keinginan untuk mencapai sesuatu. 

Maka dari itu, kita mengenal dorongan pemuasan hasrat yang dimulai dari Id yang merupakan bayangan hasrat terhadap sesuatu, Ego sebagai pelampiasan akibat dorongan hasrat, dan Superego sebagai security atas dorongan hasrat sebelum melakukan sesuatu.

Sebuah dorongan hasrat dapat dimulai dari pengalaman seseorang terhadap lingkungannya. Semua ini yang mendorongnya untuk memuaskan sesuatu hal. Hal ini  diakibatkan oleh dorongan energi untuk memuaskan hasrat hidupnya.

Carl Gustav Jung (1920) membagi kepribadian manusia dalam dua jenis yaitu ekstrovert dan introvert. Ekstraversion atau kepribadian ekstrovert adalah kepribadian yang merupakan pancaran energi dari lingkungan eksternal. Mereka mendapatkan dorongan energi hidupnya dari lingkungan di luarnya dengan berbicara pada setiap orang, berpesta, guyon, dan berkumpul.

Sebaliknya, introversion atau introvert adalah cara pencarian energi manusia dengan merenung, berfikir, dan merasakan. Ia cenderung pendiam, kalem, selalu merenung, dan menikmati dunia dalam dirinya sendiri. Interovert mendapat perolehan energi dari proses internal dengan membaca, menulis, dan kalau berbicara hanya dengan satu atau dua orang.

Kita akan fokus pada karakter orang introvert. Mereka selalu dikatakan pendiam, kurang bergaul, dan lebih suka menyendiri. Padahal, mereka juga bisa berinteraksi dengan siapa saja seperti orang pada umumnya. Hanya saja, ia cenderung berfikir secara mendalam terhadap apa yang akan dilakukannya nanti. Sebab, orang intrivert bersifat analitik.

Jika ingin berbicara kepada seseorang, ia mesti berfikir untuk melakukan pembicaraan. Ia harus bisa memilih saat-saat yang tepat dan kata-kata yang sesuai. Namun, setelah itu ia akan kembali menyendiri untuk memulihkan kembali energinya.

Hal inilah yang membuat orang sering menyelahartikan orang introvert sebagai orang yang kuper (kurang pergaulan) dan tak jarang dikatakan idiot. Kebanyakan menilai bahwa orang seperti itu dikatakan membenci seseorang. Padahal, ia hanya ingin menemukan saat yang tepat untuk bisa memulihkan energinya.

Orang introvert memiliki ciri-ciri seperti:

1. Selalu menyimpan perasaan sendiri,

2. Cenderung pendiam,

3. Pemikir,

4. Suka mengamati,

5. Mudah bersosialisasi dengan orang yang dikenal baik,

6. Selalu menarik diri jika bertemu dengan orang yang tidak dikenal,

7. Menghindari kontak mata,

8. Suka bicara sendiri.

Kita sudah mengetahui karakter khas yang dimiliki orang introvert. Kebanyakan orang seperti mereka cenderung pendiam dan pemikir. Mereka lebih suka memikirkan hal-hal yang ada di sekitarnya sendirian sebelum bertindak.

Sebagaimana dikatakan oleh Hans Eysenck, kepribadian manusia dipengaruhi oleh faktor genetika. Ia menganalisis hal tersebut dengan analisis faktor sesuai dengan jawaban para responden yang dites. Ia akan memulih kata-kata seperti 'malu', 'liar', dan sebagainya. Jika orang memilih kata 'malu' berarti ia seorang introvert. Sebaliknya, jika memilih kata 'liar' berarti ia ekstrovert. Inilah yang melahirkan tes kepribadian hingga sekarang seperti MBTI, psikotes, dan lain-lain.

Eysenck menjelaskan secara detil karakter introvert. Ia mengatakan bahwa kepribadian manusia dibentuk oleh faktor biologis. Perkembangan tersebut dibentuk oleh rangsangan kortikal (kecepatan dan intensitas aktivitas otak). introvert memiliki aktivitas kortikal yang relatif lambat.

Introvert mempunyai aliran darah yang lebih banyak mengalir pada lobus frontal atau anterior thalamus. Bagian itu yang bertanggung jawab pada kilas balik kejadian, pembuatan rencana, dan penyelesaian masalah. Maka dari itu, orang introvert cenderung mengingat-ingat kejadian yang pernah terjadi sehingga responnya dalam menghadapi suatu rangsangan cenderung lambat.

Hal-hal tersebut bisa dibenarkan jika berkaca pada pola respon yang diterima orang introvert. Mereka akan menentukan dengan proses perenungan yang kadang lebih lama untuk bisa melakukan suatu tindakan. Mereka akan memilih gagasan yang tepat supaya dirinya bisa diterima secara sosial.

Begitu juga ketika berbicara dengan orang sekitar. Ia akan memilih kata yang bisa diterima supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman. Namun, ia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berdiam untuk berfikir. Maka dari itu, ia lebih fokus dengan pikirannya sendiri sebelum mulai berbicara dengan orang lain. Pepatah mengatakan, 'mau ngomong tapi takut salah.'

Meskipun begitu, tidak sepenuhnya orang introvert seperti yang dikatakan oleh Hans Eysenck dan Carl Gustav Jung. Kepribadian manusia bisa dipengaruhi oleh cara ia menyikapi masalah. Namun, kembali lagi pada kecenderungan orang introvert. Ia lebih nyaman kemana apabila hendak meningkatkan energi hidupnya?

Banyak tips yang dikerahkan oleh ahli kepribadian ketika hendak berinteraksi dengan orang introvert. Tips-tips itu diantaranya:

1. Pahami apa itu introvert

Hal ini sangat penting dilakukan supaya kita bisa menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Kita harus bisa memahami apa yang diinginkan orang introvert sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Kita harus bisa mengerti, kok orang itu sukanya diam saja? Hal ini hanya masalah karakter yang muncul dari kepribadiannya dan cara memahaminya yang berbeda.

2. Pahami Kecenderungan Orang Introvert

Orang introvert adalah orang yang lebih nyaman dengan lingkungan pertemanan dalam jumlah sedikit. Sebab, ia lebih nyaman bertemu dengan orang yang sangat dikenal dekat. Hal ini harus bisa dipahami sebagai cara ia bersosialisasi. Kadang, sebagian besar orang sering menyalahartikan sebagai kurang bersosialisasi. Padahal, jika kita amati kecenderungannya, mereka lebih nyaman untuk berinteraksi dengan orang yang dekat dan bisa menerima perasaannya.

3. Jangan Paksa Ia Ubah Perilakunya

Orang yang jarang berinteraksi sosial dianggap bermasalah sehingga harus dirubah perilakunya. Namun, tak jarang banyak yang memaksanya karena ketidaknyamanannya. 

Padahal kalau dipahami secara mendalam, orang introvert cenderung nyaman dengan suasana yang tenang dimana hanya ada dirinya seorang. Begitu juga, ia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk merima hal baru. Tentu saja, kita tidak bisa memaksanya untuk menerima hal tersebut secara langsung. Hal itu bisa membuat pikirannya semakin terganggu. Kadang, kenyamanan seseorang dibutuhkan pengertian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun