Resiliensi dalam dakwah adalah kemampuan seorang da'i untuk bertahan dalam menyampaikan nilai - nilai keislaman sesuai dengan perkembangan zaman di tengah gempuran berbagai tantangan diantara lainnya yaitu perkembangan teknologi dan hadirnya internet ini sebagai media baru di tengah-tengah masyarakat dapat menjadi sarana untuk membantu sarana dakwah.
Lalu bagaimana seorang da'i dapat bertahan dalam menghadapi perkembangan zaman ?
Seorang da'i dapat bertahan dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman supaya dakwahnya dapat berkembang secara luas  yaitu :
1. Meningkatkan ilmu pengetahuan.
Para da'i perlu dilatih utuk memahami perubahan sosial dan budaya sehingga mereka dapat memberikan bimbingan yang relevan dan efektif, seorang da'i juga harus mampu menguasai nilai-nilai islam dalam konteks modern /kontemporer guna menarik generasi muda.
2. Memanfaatkan teknologi digital.
Dengan cara meningkatkan literasi digital seperti membuat jurnal islam, membuat konten positif seperti edukasi pendidikan islam
3. Memperluas kretivitas dakwahÂ
Berdakwah di zaman sekrang tidak lagi berpatok pada pada dakwah bil lisan saja  akan tetapi dapat dikembangkan dengan cara dakwah bil kitabah seperti membuat quotes islami,  jurnal islami, artikel, dan juga bisa melalui platfrom sosial media seperti instagram, tiktok dan youtube.
4. Pengkaderisasi Da'i
Anak muda adalah aset yang tak ternilai maka mereka harus di selamatkan dari pengikisan aqidah yang terjadi akibat dampak media sosial / komunitas yang di dalamnya dapat merusak aqidah mereka. Maka dari itu apabila anak muda sudah di bekali agama serta benteng yang kuat, maka insyaallah dakwah kedepan nya akan ada yang melanjutkan dan tidak akan berhenti.