Kelima, Antrian yang Cukup Panjang
Menyempurnakan rukun islam yang kelima pada masa sekarang ini tidak hanya membutuhkan biaya yang besar. Namun juga waktu yang begitu panjang. Lihat saja antrian menunggu keberangkatan haji, lebih kurang kita harus menunggu 20 tahun lamanya. Sungguh waktu yang begitu lama.
Mempertimbangkan hal ini, merencanakan haji sedini mungkin merupakan langkah yang sangat tepat. Coba bayangkan jika kita menyetor pada usia 40 tahun, mengantri selama 20 tahun, maka pada usia 60 tahun kita baru bisa berangkat. Lagi-lagi soal kesehatan, fisik, tentu akan perlu dipertimbangkan.
Tetapi akan berbeda jika misalnya mulai menyetor pada usia 15 tahun. Setelah mengantri cukup lama, pada umur 35 tahun sudah mulai bisa berangkat. Ibadah pun tenang, fisik dan kesehatan masih bisa dikondisikan.
Keenam, Momen yang Tepat Untuk Berdoa
Tanah suci merupakan salah satu tempat yang diyakini sebagai mustajabahnya doa-doa. Bayangkan jika bisa berdoa pada usia muda di tempat tersebut, segala keinginan dan harapan dengan izin Allah pasti akan terwujud. Hanya tinggal berusaha semaksimal mungkin saat meraihnya.
Setidaknya itu merupakan enam pertimbangan saya mengapa kita harus berhaji selagi muda. Namun, jika hanya bicara tentang pertimbangan saja rasanya belum lengkap jika tidak menambah cara-cara yang bisa dilakukan agar berhaji semasa muda sukses direncanakan.
Dalam menggapai suatu impian, perencanaan yang matang adalah kuncinya. Lebih-lebih menyangkut impian jangka panjang seperti berhaji, segala aspek perlu diperhatikan dan direncanakan sebaik mungkin.
Pertama, Mulailah dengan Memperkuat Niat
Awali dengan memperkuat niat. Sebab segala sesuatu yang dikerjakan semuanya berawal dari niat. Perjelas niat kita setulus mungkin. Lakukan karena memang hanya mengharapkan keridhaan Allah SWT semata. Jika niat sudah baik dan kuat, maka pasti akan ada jalan untuk menggapainya.