Jember -- Â Pandemi Covid-19 yang menyerang dunia membuat segalanya harus menggunakan media digital. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah pendidikan yang mengharuskan semua beradaptasi menggunakan media online. Namun, tentu saja media online memiliki dampak positif dan negative. Dampak positif dari menggunakan media online adalah, siswa atau guru tidak perlu pergi ke sekolah, dan otomatis terhindar dari penularan virus corona. Namun, dampak negative juga membayangi para siswa dan guru dalam pembelajaran online. Seperti kesulitan dalam koneksi internet, keterbatasan alat untuk pembelajaran, terbatasnya akses untuk ke sekolah dan jenuhnya belajar secara online.
Kejenuhan belajar online memang tidak dapat terhindarkan. Mengingat sepanjang hari, siswa harus menatap layar handphone dan laptop untuk mendengarkan materi yang diberikan oleh guru-guru mereka. Ditakutkan metode seperti ini tidak akan memberikan dampak pembelajaran kepada mereka. Pada KKN Back To Village III mahasiswa mencoba memberikan pelatihan pembuatan dan pendampingan pembuatan konten edukasi, agar memberikan variasi dalam proses belajar mengajar. Dan juga memberikan materi berupa pencegahan hoax di kalangan guru-guru sekolah dasar.
Materi pelatihan dikemas dengan kelas KKN yang terdiri dari 4 kelas yang berbeda. Kelas KKN pertama membahas cara penulisan untuk membuat konten menjadi lebih efektif.
                                               Â
Pada kelas ini diajarkan dasar-dasar penulisan sederhana dan langkah-langkahnya dalam membuat konten dan merancangnya. Dengan kelas ini diharapkan guru mempunyai panduan dalam membuat konten karena sudah merancangnya lebih dulu.
Selanjutnya adalah kelas KKN kedua yaitu penyuluhan hoax kepada guru-guru SD Panti 02.
                                                 Â
Mengingat penyebaran hoax sangat meresahkan, terutama di masa pandemic seperti ini, mahasiswa harus memberikan penyuluhan secara komprehensif dan jelas kepada guru-guru SD Panti 02.