Selain itu, sinergi antara pelatih, psikolog olahraga, dan analis pertandingan harus diperkuat. Dalam olahraga modern, data statistik dan video analisis menjadi kunci membaca pola lawan serta menyesuaikan strategi. Ganda putri Indonesia harus mampu memanfaatkan pendekatan saintifik dalam menghadapi turnamen elite.
Sebagai bangsa dengan tradisi bulutangkis kuat, Indonesia tidak boleh puas hanya dengan raihan ranking dan score tanpa meraih kejuaraan. Ganda putri, ganda putra, termasuk tunggal putra dan tunggal putri harus kembali menjadi sektor yang diperhitungkan. Kompetisi domestik perlu dihidupkan lebih kompetitif agar lahir pemain dengan mental juara.
Bulutangkis bukan hanya tentang menang atau kalah, tapi tentang menjaga martabat bangsa di pentas dunia. Dari kegagalan hari ini, lahirlah strategi dan generasi baru yang lebih tangguh.Â
Hong Kong Open 2025 Super 500 hanyalah satu turnamen, namun kekalahan beruntun tiga wakil ganda putri di ajang yang sama menjadi cermin bahwa ada pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan. Jika tidak, Indonesia akan semakin tertinggal dari Jepang, Korea, dan bahkan Malaysia.
Kekalahan memang pahit, tetapi justru dari kekalahan itulah lahir evaluasi dan semangat baru. Ganda putri Indonesia masih punya potensi besar, tinggal bagaimana manajemen, pembinaan, dan strategi diarahkan dengan tepat. Semoga, kegagalan di Hong Kong menjadi titik awal kebangkitan.
Dengan kerja keras, inovasi, dan komitmen jangka panjang, Indonesia bisa kembali mengangkat nama besar ganda putri di pentas dunia. Karena pada akhirnya, bulutangkis bukan hanya soal pertandingan, tetapi juga tentang kehormatan bangsa yang dipertaruhkan di arena global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI