Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PANDU: Kendaraan Tempur Listrik Simbol Kejayaan Industri Pertahanan Indonesia

11 Juni 2025   21:22 Diperbarui: 11 Juni 2025   21:22 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil tempur berbasis listrik yang dinamai Pandu, produksi PT Pindad (Sumber: merdeka.com)  

Di tengah eskalasi geopolitik global dan tuntutan transisi energi bersih, Indonesia mengambil langkah progresif dalam ranah pertahanan nasional melalui inovasi kendaraan taktis bertenaga listrik. PT Pindad, sebagai tulang punggung industri pertahanan dalam negeri, memperkenalkan Pandu, kendaraan taktis 4x4 berbasis listrik yang dikembangkan dari platform Maung MV3. Nama Pandu diambil dari tokoh Mahabharata, sang pelopor dan pemimpin awal Dinasti Kuru, merepresentasikan perintis jalan bagi pengembangan kendaraan militer listrik Indonesia.

Pandu bukan sekadar kendaraan tempur dengan energi alternatif. Ia adalah simbol transformasi kekuatan nasional menuju kemandirian teknologi sekaligus kesiapan menghadapi tantangan perang modern yang semakin kompleks dan multi-domain. Di saat berbagai negara besar mulai memodernisasi sistem tempur mereka dengan pendekatan green defense, Pandu hadir sebagai respons konkret dari Indonesia untuk masuk ke dalam peta industri pertahanan global yang berkelanjutan.

Secara teknis, Pandu mengadopsi basis Maung MV3 yang sebelumnya telah teruji dalam berbagai varian. Salah satu varian termasyhur adalah Garuda Limousine, kendaraan kepresidenan militer bergaya taktis yang digunakan Presiden Prabowo. Dengan rekam jejak Maung yang terbukti handal dalam mobilitas tinggi di berbagai medan, integrasi motor listrik pada Pandu memberikan keunggulan tambahan berupa keheningan operasi, torsi instan, serta efisiensi operasional jangka panjang.

Keunggulan Pandu juga terletak pada sistem tenaga listriknya yang mendukung stealth mobility. Sebuah kemampuan untuk bergerak tanpa terdeteksi oleh radar akustik atau sensor suara musuh. Dalam skenario tempur modern, mobilitas diam adalah aset strategis. Operasi silent infiltration, pengintaian senyap, dan manuver cepat tanpa jejak panas mesin menjadi kekuatan baru yang ditawarkan kendaraan listrik seperti Pandu.

Pandu bukan sekadar kendaraan tempur, ia adalah simbol awal kemandirian bangsa. Dalam diamnya motor listrik, tersimpan kekuatan besar Indonesia menembus batas teknologi pertahanan global, menuju masa depan yang tangguh, cerdas, dan ramah lingkungan. 

Dalam konteks network-centric warfare, Pandu pun diproyeksikan untuk mampu terintegrasi dengan sistem komando dan kendali digital. Artinya, selain menjadi kendaraan angkut taktis, ia dapat dikonfigurasi sebagai pos tempur bergerak yang dilengkapi perangkat komunikasi terenkripsi, drone control system, hingga pengisi daya untuk peralatan elektronik prajurit modern di lapangan.

Peluncuran Pandu juga merupakan pernyataan strategis bahwa Indonesia tidak hanya mengejar kemandirian alutsista, tetapi juga berkomitmen menjadi bagian dari solusi global dalam mengurangi ketergantungan energi fosil dalam sektor pertahanan. Pandu menjadi ikon pertama dalam barisan kendaraan militer nasional yang ramah lingkungan, mendukung agenda net-zero emission yang dicanangkan pemerintah.

Namun tantangan terbesar bukan hanya pada produksi unit pertama. Pandu adalah trigger platform yang diharapkan membuka peluang lahirnya ekosistem kendaraan militer listrik dalam negeri. Dari rantai pasok baterai, sistem pengisian cepat, manajemen daya, hingga pelatihan mekanik militer, semua menjadi bagian dari ekosistem strategis yang harus dibangun secara simultan.

Sebagai kendaraan taktis, Pandu juga membawa misi diplomasi teknologi. Ia dapat menjadi showcase dalam berbagai forum militer internasional sebagai bentuk kepemimpinan Indonesia dalam inovasi alutsista berbasis teknologi hijau. Tidak menutup kemungkinan ke depan, Pandu menjadi kendaraan ekspor yang merepresentasikan kemampuan engineering militer Indonesia di panggung global.

Kehadiran Pandu juga membuka peluang kolaborasi strategis antara industri pertahanan dan akademisi. Universitas teknik dan lembaga litbang pertahanan dapat memanfaatkan platform ini sebagai laboratorium bergerak untuk pengujian AI, sensor fusion, dan sistem otonom militer. Dengan demikian, Pandu berpotensi menjadi living lab teknologi militer Indonesia.

Langkah PT Pindad dalam menghadirkan Pandu tidak bisa dilepaskan dari visi besar modernisasi TNI dan transformasi industri pertahanan yang didorong oleh Kementerian Pertahanan. Di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, pendekatan terhadap alutsista tidak hanya menekankan kuantitas dan kekuatan, tetapi juga efisiensi, keberlanjutan, dan inovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun