Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Perang Obor Tegalsambi dan Jiwa Kolektif Masyarakat Jepara

9 Juni 2025   19:20 Diperbarui: 9 Juni 2025   19:00 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi perang obor di desa Tegalsambi, Jepara (Sumber: mondes.co.id)

Perang Obor bukan hanya ritual, tapi cermin jiwa kolektif sebuah desa yang percaya pada harmoni alam, kekuatan leluhur, dan keberanian menolak bala. Di sinilah, warisan budaya menjelma jadi nyala hidup yang tak akan pernah padam oleh waktu. 

Pemerintah telah mengakui Perang Obor sebagai Warisan Budaya Tak Benda, sebuah langkah penting dalam pelestarian. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana warga Tegalsambi sendiri mempertahankannya sebagai bagian dari identitas kolektif. Sebab, warisan budaya tidak bisa semata diselamatkan oleh regulasi; ia hidup karena dihayati dan dijalankan secara konsisten oleh komunitas pemiliknya.

Bagi wisatawan budaya, Perang Obor adalah tontonan yang menggetarkan. Namun lebih dari itu, ia adalah jendela untuk memahami spiritualitas pedesaan Nusantara yang masih hidup, bernapas, dan menyala melalui api yang mengandung makna. Destinasi budaya seperti ini bukan untuk dikomersialisasi semata, melainkan dirawat agar tetap menjadi ruang sakral bagi masyarakat lokal.

Sebagai konsultan pengembangan destinasi warisan dunia, saya melihat Tegalsambi sebagai contoh paripurna bagaimana tradisi lokal bisa menjadi fondasi pembangunan berkelanjutan. Dengan pendekatan berbasis komunitas, edukasi budaya, dan pemahaman antropologis, Perang Obor bisa terus menyala bukan hanya di malam Dzulhijjah, tetapi dalam kesadaran kita akan pentingnya merawat warisan nenek moyang.

Dalam kobaran obor, masyarakat Tegalsambi menyalakan ingatan, menjaga bumi, dan menyalurkan pesan leluhur: bahwa dalam api ada kehidupan, dalam keberanian ada persaudaraan, dan dalam tradisi ada masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun