Perlu juga kita sadari bahwa ngemil bisa menjadi bagian dari pola makan seimbang, asal dilakukan dengan sadar (mindful snacking). Ini berarti ngemil dengan porsi cukup, pada waktu yang tepat, dan dengan jenis makanan yang menunjang kesehatan. Jangan jadikan camilan sebagai pelarian emosional tanpa kontrol.
Saat 73 persen masyarakat Indonesia menyatakan tak bisa hidup tanpa camilan, maka kita tak bisa menentangnya secara frontal. Yang harus dilakukan adalah membentuk ulang makna ngemil itu sendiri, dari aktivitas pasif menjadi tindakan sadar. Dari pelarian menjadi penghargaan. Dari sekadar kenyamanan menjadi bentuk pemeliharaan diri.
Di era serba cepat ini, ngemil adalah keniscayaan. Tapi biarlah camilan menjadi jembatan antara rasa dan kesadaran, bukan jurang menuju penyakit. Mari kita jadikan ngemil bijak sebagai gerakan bersama demi tubuh yang sehat, budaya yang lestari, dan masa depan yang lebih kuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI