Mohon tunggu...
Gadget

Twitter, Media Sosial Penyumbang Terbesar Situs Porno?

19 Juli 2018   16:05 Diperbarui: 19 Juli 2018   16:14 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asal mula Twitter berawal dari acara diskusi yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan podcast bernama Odeo. Jack Dorsey, seorang mahasiswa sarjana di Universitas New York, mengemukakan gagasannya mengenai penggunaan layanan pesan singkat untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. 

Nama kode proyek asli untuk layanan ini adalah twttr, gagasan yang kemudian diungkapkan oleh Evan Williams dikemukakan oleh Noah Glass terinspirasi oleh Flickr dan kode singkat SMS Amerika yang jumlahnya lima digit. 

Para pengembang awalnya memutuskan angka "10958" sebagai kode singkat untuk layanan ini, namun kemudian diubah menjadi "40404" untuk kemudahan "penggunaan dan pengingatan." Pengerjaan proyek ini dimulai pada tanggal 21 Maret 2006, ketika Dorsey memublikasikan pesan Twitter pertamanya pada pukul 9:50 PM PST. Pesan tersebut berbunyi: "just setting up my twttr"

"...Kami memilih kata 'twitter', dan itu sempurna. Defenisinya adalah 'ledakan singkat informasi tidak penting', dan 'celotehan burung'. Dan seperti itulah tepatnya produk ini. -- Jack Dorsey (Wikipedia)

Dengan melihat perkembangan twitter yang begitu pesat dalam beberapa waktu terkahir sudah seharusnya pihak twitter lebih tegas dalam melakukan filter konten di semua negara tidak terkecuali Indonesia, Agung Yudha, Public Policy Lead Twitter Indonesia, mengatakan Twitter punya prinsip selalu berusaha menghormati hukum di negara Twitter beroperasi termasuk di Indonesia. Sebab Twitter ingin menciptakan ekosistem digital yang baik di setiap negara Twitter beroperasi.

Karena prinsip menghormati itu, kata dia, Twitter bisa memahami, jika ada satu negara di Eropa, sebut saja Jerman, memiliki rencana memberikan sanksi berupa denda kepada layanan Over The Top (OTT) media sosial, jika tidak bisa memenuhi kesepakatan service level agreement (SLA). Namun, wacana serupa di Indonesia belum mungkin dilakukan, karena SLA di Indonesia belum disepakati oleh pemangku kepentingan, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). (Usman)

PEMBAHASAN

Sesuai dengan penjelasan di atas kita bisa mengambil hipotesis bahwa twitter kurang ketat dalam pengawasan kontennya, twitter akan memperketat pengawasan konten jika di negara bersangkutan menerapkan denda kepada layanan OTT media sosial yang melanggar hukum di negara tersebut.

Sudah seharusnya twitter sebagai salah satu raksasa media sosial bertindak tegas terhadap akun akun yang mengunggah hal yang berbau asusila dan pornografi dengan menjatuhkan sanksi yang tegas seperti menonaktifkan akun tersebut, kurangnya pengawasan konten oleh pihak twitter dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menyebarkan bahkan memperjualbelikan video-video yang tidak pantas.

Hal ini menjadi miris karena twitter sangat gampang di akses oleh siapa saja, berbeda dengan beberapa situs terlarang yang telah di block pemerintah, jika ingin mengakses kita harus menggunakan cara yang rumit agar situs tersebut dapat kita jangkau.

Bahkan anak yang berusia dibawah 10 tahun dapat dengan mudah mengakses twitter, mereka tinggal mendaftar dan langsung bisa mengakses twitter, bahkan lebih parahnya kita tidak perlu mendaftar ke twitter untuk melihat konten konten yang ada di twitter, bayangkan saja jika anak kita tidak sengaja membuka konten yang berbau pornografi dan kecanduan, tentu ini adalah hal yang sangat merusak untuk anak dibawah umur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun