Judul: Jo & Kas : Pergi Cinta, Datang Cinta
Penerbit : Republika Penerbit, Jakarta, 2020
Penulis : Asma Nadia
Asma Nadia adalah nama pena Asmarani Rosalba yang lahir di Jakarta, 26 Maret 1972 dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susianti. Interaksi pertamanya dengan dunia karang-mengarang diawali ketika Asma mencipta lagu di sekolah dasar. Selanjutnya ia aktif menulis cerpen, puisi, dan resensi di media sekolah.
Cerita di novel ini sangat simple.Jo dan Kas adalah tokoh utama dalam kisah ini. Tipikal tokoh novel remaja, Kas si cowok ganteng-putih-keren yang sejak sma sampai kuliah sudah berpacaran dengan 11 cewek, sebelum akhirnya berpacaran dengan Jo, gadis manis-tomboy-polos yang berbeda dari tipe-tipe cewe Kas sebelumnya, awalnya Jo yang tomboy dengan kerudung cantik di tubuhnya sangat cuek dan angkuh dengan yang namanya pacaran. Singkat nya di dalam perjalanan Kereta api, jo di tembak oleh kas yang mengungkapkan perasaan nya terhadap jo. Dan pada akhirnya si Jo ini terpaksa menerimanya karena kondisi kereta yang membuatnya ia harus menerima pernyataan tersebut. Jo sama sekali tidak mengerti apa itu arti pacaran. Kas memintanya untuk bersikap seperti selayaknya pacar.
Di dalam novel ini banyak sekali berbagai permasalahan  remaja yang sekarang sering terjadi, Yaitu pergaulan bebas Dan novel ini mengajarkan kita untuk tidak terjerumus pada pergaulan bebas yang sedang marak diluaran sana. Ceritanya sangat islami sekali, akan tetapi tidak terkesan menggurui.
Karakter Jo sangat kuat, dan terkesan mendalam. Sedangkan Kas-nya tidak. Sikap Jo yang sangat cuek dengan penampilan, pergaulan pacaran dan lainnya menurut pribadi itu sangat menarik sekali untuk dibaca. Juga kakak-kakak Jo yang sangat kukuh dengan ajaran agama. Penulisannya ringan ala anak muda dan tema yang diangkat juga dialami oleh anak muda membuat novel ini mudah dipahami dan dimengerti.Â
Kesimpulan dari novel ini yaitu: Novel ini sangat bagus untuk dibaca terutama para remaja zaman sekarang ,bahasanya ringan dan gaul juga mengandung banyak hikmah diantaranya, yaitu : 1.cara kakak-kakak Jo saat menasehati dengan halus tanpa paksaan tapi menunjukkan mana yang baik dan buruknya 2. kita juga menemukan hal-hal yang membuktikan negatifnya pacaran karena status pacaran membuka pintu maksiat yang di jerumuskan oleh syetan yaitu mereka berhak berdua-duaan, bersentuhan, berpelukan, berciuman bahkan atas nama cinta menyerahkan kesuciannya.
